JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sejumlah warga Kampung Pulo merasa harus beradaptasi dengan lingkungan barunya di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat. Mereka harus menyesuaikan diri karena mayoritas warga sebelumnya tidak pernah hidup bermasyarakat layaknya warga rusun.
Termasuk dalam soal membayar sewa yang harus dibayarkan setiap bulan sekali. Dimana hal itu tidak pernah terjadi sebelumnya, saat tinggal di Kampung Pulo.
Salah seorang warga rusun, Supriadi (57) misalnya, ia mengaku belum terbiasa dengan kehidupan warga yang tinggal di rusun. Diakui Supriadi, hal tersebut berbeda sama sekali dengan gaya hidup di Kampung Pulo.
"Jadi kita merasa bayar, berbeda dengan mereka yang sering mengontrak (rumah)," ujar Supriadi saat ditemui TeropongSenayan di Rusunawa Jatinegara Barat, Jakarta, Kamis (27/8/2015).
Supriadi mengatakan, selama ia tinggal di Kampung Pulo tidak pernah merasakan tinggal di rumah dengan membayar sewa. Namun, sekarang terpaksa harus melakukan penyesuaian termasuk menyediakan uang sewa setiap bulan.
"Itu yang menjadi masalah sebagian warga di sini. Namun untuk keberatan sekali, mungkin tidak," katanya.
Berbeda dengan mereka yang selama ini memang sering mengontrak rumah. Mungkin kalau mereka merasa membayar Rp 300 ribu itu murah. Ataupun untuk mengontrak di Rusunawa ini bagus.
Meski begitu, Supriadi berharap, agar kedepan Pemprov DKI tidak mencla-mencle. Misalnya dengan menaikkan biaya sewa beberapa bulan mendatang.
"Untuk kedepannya semoga tidak ada kebijakan-kebijakan yang berubah. Utamanya soal pembayaran tempat tinggal mereka di Rusunawa,” ujarnya. (mnx)