JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Warga Kampung Pulo Terdampak relokasi, merasa 'kaget' dengan lingkungan baru mereka di Rumah Susun Warga (Rusunawa) Jatinegara Barat.
Penghuni lantai 7 di Tower A, Muhammad Aldi (22) misalnya, warga Kampung Pulo yang sebelumnya tinggal di RT16/RW02, merasa kaget sekaligus asing dengan perbedaan tempat baru yang ia tempati sekarang. Diakui Aldi, walaupun kampungnya dulu terbilang kumuh tapi dia mengaku nyaman dan tentram. Berbeda dengan apa yang dialaminya saat ini.
"Saya (dulu) suka nongkrong bersama tetangga. Senang juga melihat anak kecil pada mandi di sungai, meskipun banjir," ujar Aldi di Rusunawa Jatinegara Barat, Jakarta, Kamis (27/8/2015).
Tidak adanya tempat nongkrong dirasa aneh oleh Aldi, karena kesehariannya ia hampir pasti ngopi dan nongkrong. Sambil menikmati secangkir kopi dan sebatang rokok, Aldi mengaku serba tidak nyaman dengan lingkungan baru sekarang.
Belum lagi, jadwal gerbang rusun yang ditutup setiap pukul 24.00 WIB, membuat mayoritas warga yang biasa nongkrong merasa kehilangan sepertiga malamnya untuk menikmati suasana bersama-sama.
"Pukul 01.00 saja masih ramai. Namun kalau di sini pukul 10.00 WIB sudah sepi," kata dia mengenang tongkrongan lamanya.
Kerinduan Aldi akan Kampung Pulo kian terasa ketika malam mulai larut. Sepinya malam, disaat sebagian warga sudah tidur, ia mengaku selalu ingat Kampung Pulo.
Meski begitu, Aldi mengaku pasrah. Menurutnya, awal-awal tinggal di rusun perasaan tak nyaman pasti ada, sebab bangunan besar ini terlalu banyak gang dan yang dipisahkan tembok. Namun, untuk kedepannya dia berharap dapat terbiasa. (mnx)