Berita
Oleh Ilyas pada hari Senin, 07 Sep 2015 - 20:21:45 WIB
Bagikan Berita ini :

Temui Ketua MPR, Delegasi Kaum Buruh Nyanyikan Lagu 'Salam Gigit Jari'

54images (4).jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Delegasi buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), bertemu dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan di Ruang Rapat Pimpinan MPR, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Sebelum memulai pertemuan, para delegasi buruh yang dipimpin Ketua Umum SBSI Muchtar Pakpahang itu, menyanyikan lagu "Salam Gigit Jari" ciptaan Muchtar.

Dulu, ketika mendukung Presiden Jokowi, buruh menyanyikan lagu "Salam Dua Jari", kini mereka menggubahnya menjadi "Salam Gigit Jari" sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintahan.

"Salam dua jari, buruh pilih Jokowi. Buruh makin sedih bila ingat janji-janji. Nyatanya hingga kini janji tinggal janji. Yang didapat buruh salam gigit jari," demikian penggalan lirik lagu tersebut seperti dilansir dari siaran pers MPR, Senin (7/9/2015).

Menurut Muchtar, ada janji-janji Presiden Jokowi untuk perbaikan nasib buruh, namun nasib buruh makin terpuruk dan tidak ada perbaikan.

"Melalui Pimpinan MPR, kami minta Ketua MPR mengingatkan presiden untuk memenuhi janji-janjinya," katanya.

Selanjutnya Muchtar mengungkapkan kekecewaan terhadap kondisi yang dihadapi buruh. Dia mencontohkan pemberangusan terhadap serikat buruh yang semakin meluas, buruh banyak yang di-PHK dan dirumahkan, membanjirnya tenaga asing karena kemudahan masuknya tenaga kerja asing, merajalelanya korupsi.

"Itulah latar belahirnya lagu 'Salam Gigit Jari'," katanya.

Menanggapi "keluhan" delegasi SBSI, Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan bahwa perekonomian Indonesia memang sedang mengalami pelambatan.

"Dalam situasi sulit ini kita ingin membantu pemerintah. Kalau pemerintah jatuh, kita semua yang sengsara. Akan terjadi chaos. Risikonya seperti terjadi di Uni Soviet yang terpecah belah. Apa kita mau seperti itu? Pendeknya kita mendukung pemerintah," kata Zulkifli.

Mengenai tenaga kerja asing (Tiongkok), ia mengaku sudah bertanya langsung kepada Presiden Jokowi. "Yang dimaksud presiden menandatangani MoU untuk mendatangkan 10 juta wisatawan Tiongkok, bukan tenaga kerja," ujarnya. (iy/an)

tag: #buruh  #jokowi  #salam gigit jari  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement