JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengaku bingung dengan mutasi Komjen Budi Waseso (Buwas) dari Kabareskrim menjadi Kepala BNN. Padahal kinerja Budi Waseso membuat prestasi dan kinerja Polri cemerlang.
Menurut Fahri, ia bingung karena Bareskrim sendiri tengah menguak kasus korupsi ditubuh Pelindo, dimana pada saat itu yang memerintahkan langsung adalah Presiden Joko Widodo akibat proses dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok sangat lamban.
"Yang ngeluh Jokowi. Lagi begitu (diusut) malah diganggu dengan mengintervensi kepolisian. Dia (Buwas) ditelpon oleh salah satu pejabat untuk berhenti. Kan jelas, polisi dimasuki politik," kata Fahri di gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Selasa (8/9/2015).
Oleh karenanya, ia mendukung langkah panitia khusus (Pansus) yang dibentuk Komisi III DPR untuk meninjau langsung permasalahan yang terjadi di Pelindo. Ini mengingat, lanjut Fahri, kalau Pelabuhan Indonesia adalah sumber masalah.
"Pelabuhan kita ini sumber masalah. Jangan mukul orang pake tangan orang lain. Jadi saya dorong itu temen-temen (Komisi III) investigasi Pelindo supaya pelabuhan-pelabuhan kita bersih," tegasnya. (iy)