Masalah perekonomian yang kita hadapi saat ini sebenarnya sama saja dengan beberapa waktu lalu. Bahwa ada masalah struktural yang bertahun tahun tidak diselesaikan sampai akhirnya bergantung pada impor.
Bangsa ini terlena dan keenakan dengan tingginya harga komoditas sumber daya alam. Seperti batubara dan kelapa sawit serta berbagai bijih tambang lainnya. Sehingga tak siap saat harga komoditas menurun tajam.
Jadi ada masalah tipikal yang berimpitan dengan masalah struktural. Masalah perekonomian inilah yang menurut hemat saya dari sisi politik menjadi 'panas'. Meski secara ekonomi sebenarnya sudah menjadi masalah bawaan masa lalu.
Namun, kali ini persoalan tambah bertumpuk dengan soal baru yang datang dari luar negeri. Sehingga, selain masalah perekonomian domestik kini bercampur dengan munculnya krisis ekonomi dunia atau dari luar negeri.
Oleh sebab itu, kalau kita tidak bisa memiliki kekuatan untuk mengatur masalah dari luar negeri itu maka siap tidak siap harus menghadapinya. Karena tidak mungkin bisa menghindarinya.
Meski demikian, saya berpendapat bahwa krisis sekarang ini ekonomi Indonesia masih kuat. Ini disebabkan perbankan kita masih sehat. Saya mengatakan itu dengan yakin. Sampai akhir tahun depanpun perbankan kita masih kuat.
Saya justru agak kurang yakin terhadap korporasi kita. Jadi kalau terjadi kekacauan ekonomi maka bukan berasal dari sektor keuangan namun dari korporasi. Inilah bedanya kondisi saat ini dengan situasi 1997/1998.(bersambung)
Disarikan dari paparan pada diskusi 'Memotret Krisis Indonesia', Kamis (10/9/2015) di hotel Grand Alia, Cikini, Jakarta.
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #halim alamsyah #krisis #rupiah