Opini
Oleh Halim Alamsyah (Mantan Deputi Senior Gubernur BI) pada hari Kamis, 17 Sep 2015 - 11:37:18 WIB
Bagikan Berita ini :

Pelemahan Rupiah Akan Menjadi Sumber Bencana

65IMG_20150910_163518_1442148417336.jpg
Halim Alamsyah Saat Berbicara pada Diskusi 'Memotret Krisis Indonesia', Kamis (10/9/2015) (Sumber foto : Aris Eko/TeropongSenayan)

Sebenarnya masalah pokok yang dihadapi ekonomi Indonesia adalah ketiadaan koordinasi yang efektif dan dirigen yang mumpuni. Soal koordinasi dan pemimpin ini jarang dimasukkan ke dalam perhitungan efektivitas kebijakan.

Kita sering menunggu hasil kebijakannya saja. Padahal jika antara janji dan delivery tidak klop, pelaku pasar merasakannya sebagai masalah ketidakkonsistenan kebijakan atau time inconsistency.

Jika ini terus berlangsung muncul kurang kredibilitas dan akhirnya pelaku ekonomi membuat ekspektasi sendiri yang berbeda dari yang diinginkan penguasa atau otoritas.

Pasar memiliki hukum atau dinamikanya sendiri. Apalagi jika dalam sistem ekonomi pasar yang tidak jelas aturan dan pelaksanaan aturannya seperti kita.

Pelemahan kurs Rupiah merupakan ujung permasalahan saja, jangan dianggap sebagai sumber masalah kita. Tapi memang dia dapat menjadi sumber bencana.

Pelemahan kurs menurut saya selain karena masalah dari sisi global, juga diperparah adanya masalah di dalam negeri kita sendiri. Analisis masalah yang selama ini dipaparkan berbagai ahli dan pelaku ekonomi sudah terang benderang dan tepat diagnosisnya.

Yang belum adalah masalah delivery kebijakannya. Pasar masih merasakan adanya ketidakkonsistenan kebijakan tersebut. Time inconsistency makin parah jika kebijakan yang diajukan dirasakan hanya sebagai lipstick dan ketika kondisi membaik secara kebetulan pelaku ekonomi tahu bahwa kebijakan itu tdak akan dilaksanakannya juga.

Saya sependapat jika masalah ketiadaan koordinasi, governance dll akan menyebabkan penyelesaian masalah ekonomi kita akan berlarut-larut. Apalagi ditambah degnan intervensi politik.

Adakah yang tahu mengapa begitu lama paket kebijakan di sektor keuangan diambil? Lalu adakah yang tahu bagaimana melaksanakannya ditengah sistem otoritas keuangan yang sekarang terpisah dan independen satu sama lain, tapi tidak ada koordinasi yang kuat?

Yang ahli ekonomi plus politik yang dulu terlibat mahasiswa perlu ikut bertanggung jawab!(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #halim alamsyah  #krisis  #rupiah  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Runtuhnya Mitos Kependekaran Politik Jokowi

Oleh Oleh: Saiful Huda Ems (Advokat, Jurnalis dan Aktivis 1998)
pada hari Jumat, 22 Nov 2024
Ternyata lebih cepat dari yang banyak orang perkirakan, bahwa kependekaran semu politik Jokowi akan tamat  riwayatnya di akhir Tahun 2024 ini. Jokowi yang sebelumnya seperti Pendekar Politik ...
Opini

Selamat Datang di Negeri Para Bandit

Banyak kebijakan ekonomi dan sosial Jokowi selama menjabat Presiden sangat lalim, sangat jahat, sangat kejam, khususnya terhadap kelompok masyarakat berpendapat menengah bawah.  Kejahatan ...