JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian menyatakan langkah mengatasi kemacetan di Jakarta tidak dapat dilakukan dengan cara sporadis.
"Harus dilakukan secara fundamental dengan melakukan sejumlah langkah secara simultan," ujar Tito pada acara Coffee Break Bersama Kapolda Metro Jaya di Jakarta, Rabu (30/9/2015).
Tito mengakui, kemacetan di Jakarta sudah semakin parah karena terjadi hampir setiap jam selama 7 hari. Ia mencatat ada 421 titik di ibukota yang tingkat kemacetannya sangat parah.
Tito mengaku pihak Polda Metro Jaya telah berbuat banyak untuk ikut mengatasi kemacetan. Misalnya, setiap Senin pagi dan Jumat sore ribuan personel Polda Metro Jaya tidak lagi ikut dalam upacara.
"Mereka saya alihkan ke daerah-daerah yang kemacetannya parah," papar Tito.
Menurut Tito, ada tiga masalah besar yang merupakan faktor kemacetan. Pertama, pertumbuhan kendaraan yang sangat besar mencapai 11 persen per tahun. Kedua, tidak seimbangnya pertumbuhan infrastruktur jalan dengan pertumbuhan kendaraan. Pertumbuhan infrastruktur jalan tidak lebih dari 5 persen per tahun.
"Selama disparitas antara pertumbuhan kendaraan dan infrastruktur jalan masih tinggi, kemacetan di Jakarta akan sulit diatasi," tegas Tito.
Masalah lain yang membuat kemacetan ibukota sulit diatasi, adalah budaya masyarakat yang masih belum tertib dalam berlalu lintas.
"Terlalu banyak aturan lalu lintas yang dilanggar penggunan jalan. Padahal mereka juga menginkan jalan tidak macet," pungkas Tito. (mnx)