Opini
Oleh La Ode Ida pada hari Kamis, 01 Okt 2015 - 20:09:07 WIB
Bagikan Berita ini :

Tragedi G30S-PKI dan Cina

73images (8)_1443701258119.jpg
La Ode Ida (Sumber foto : Istimewa)

Hari ini, 1 Oktober adalah peringatan hari Kesaktian Pancasila (KP). Hari ini punya makna yang sangat penting dalam perjalanan bangsa ini, karena ideologi Pancasila selamat dari ancaman komunis melalui G30S PKI tahun 1965.

Para warga bangsa di Nusantara ini, hari-hari ini, sebenarnya tak hanya perlu ritual peringatan, melainkan harus disadarkan apa sebenarnya di balik peristiwa upaya pendongkelan Pancasila itu.

Siapa PKI itu? Dari mana dia? Siapa yang berada di belakang PKI? Semua ini harus dijelaskan agar perjalanan bangsa ke depan bisa lurus.

PKI merupakan parpol pembawa ideologi komunis. Itu tak bisa disangkal. Ideologi komunisme didalami secara substansial oleh pemikir sosial yang bernama Karl Marx.

Dalam praksis penyelenggaraan, komunisme sangat eksis di dua negara besar, yakni Rusia dan Cina. Namun di Rusia, kini mulai sedikit memudar sebagai dampak demokratisasi dan tercerai-berai menjadi beberapa negara (balkanisasi).

Tapi di Cina, beda. Masih sangat kokoh dengan partai komunisnya, partai tunggal -- kendati gerakan ekonominya sedah sedikit ke arah pasar. Hanya yang perlu dicatat, ideologi komunisme tak akan hilang apalagi dalam kendali kuasa negara.

Dan, kembali pada pendukung PKI di Indonesia dulu, jelas salah satunya adalah negara dan kaki tangan Cina. Dan, konon, termasuk di Indonesia, tak sedikit turunan Cina yang mendukung gerakan PKI.

Ini artinya, dalam komunikasi politik dengan negara dan elemen-elemen Cina sebenarnya harus selalu dalam tingkat kehati-hatian yang tinggi, karena kita punya pengalaman dan luka sejarah ideologi yang dalam.

Namun, sungguh aneh. Sekarang justru negara ini kembali hendak berkiblat ke Cina. Sumber Daya Alam (SDA) negara ini tampaknya hendak diserahkan untuk dikelola oleh para pebisnis Cina, baik yang domisili di dalam negeri maupun dari Cina langsung, termasuk akan kebijakan yang menjadikan warga Cina ber-bondong-bondong ke negara ini.

Ada apa ini? Bagi saya, Presiden Jokowi harusnya menganulir semua kebijakan pemberian kemudahan terhadap negara yang pernah secara ideologi membahayakan bangsa ini.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #pki  #jokowi  #maaf  #cina  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Runtuhnya Mitos Kependekaran Politik Jokowi

Oleh Oleh: Saiful Huda Ems (Advokat, Jurnalis dan Aktivis 1998)
pada hari Jumat, 22 Nov 2024
Ternyata lebih cepat dari yang banyak orang perkirakan, bahwa kependekaran semu politik Jokowi akan tamat  riwayatnya di akhir Tahun 2024 ini. Jokowi yang sebelumnya seperti Pendekar Politik ...
Opini

Selamat Datang di Negeri Para Bandit

Banyak kebijakan ekonomi dan sosial Jokowi selama menjabat Presiden sangat lalim, sangat jahat, sangat kejam, khususnya terhadap kelompok masyarakat berpendapat menengah bawah.  Kejahatan ...