Zoom
Oleh Mandra Pradipta pada hari Jumat, 30 Okt 2015 - 14:28:33 WIB
Bagikan Berita ini :

Meski Golkar Setuju, Titiek Soeharto Tetap Sebut RAPBN 2016 tidak Pro Rakyat

49titiek-soeharto-indra.JPG
Titiek Soeharto (Sumber foto : Indra/ TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati alias Titiek Soeharto menilai RAPBN 2016 yang diajukan Pemerintahan Jokowi-JK,tidak realistis dan tidak pro-rakyat.

Mestinya kata dia,uang sebesar Rp39 triliun lebih diutamakan kepada Penyertaan Modal Negara (PMN) dibanding harus dimasukan kepada anggaran untuk kementerian kelautan, kehutanan, dan pertanian.

"Tidak realistis tidak pro rakyat, harusnya uang tersebut dialihkan kepada kementerian kelautan, pertanian, dan kehutanan. Bukan justru anggaran itu dikurangi," kata Titiek di gedung Nusantara II DPR, Jakarta, Jumat (30/10/2015).

Menurut Titiek, PMN yang notabene untuk BUMN dianggap tidak membutuhkan dana sebesar itu. Lantaran penyerapan PMN pada tahun sebelumnya yangmencapaiRp62 triliun tidak maksimal.

"Swasembada pangan malah dikecilin. PMN itu untuk BUMN. Harusnya dana sebesar itu untuk menghadapi kebakaran hutan bila sewaktu-waktu terjadi, dan para petugas pemadam kebakaran hutan," paparnya. (iy)

tag: #partai-golkar  #rapbn2016  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Zoom Lainnya
Zoom

Mengapa Jual Beli Jabatan Merupakan Modus Korupsi yang Populer?

Oleh Wiranto
pada hari Kamis, 06 Jan 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menangkap Walikota Bekasi Rahmat Effendi, pada Rabu (5/1/2022). KPK mengamankan 12 orang termasuk Wali Kota Bekasi Rahmat ...
Zoom

Anies dan Ridwan Kamil Akan Digugat Apindo, Ini Alasannya

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kini sedang berhadap-hadapan dengan pengusaha. Anies vs pengusaha ini terkait dengan keputusan Anies yang mengubah kenaikan UMP dari ...