JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati alias Titiek Soeharto menilai RAPBN 2016 yang diajukan Pemerintahan Jokowi-JK,tidak realistis dan tidak pro-rakyat.
Mestinya kata dia,uang sebesar Rp39 triliun lebih diutamakan kepada Penyertaan Modal Negara (PMN) dibanding harus dimasukan kepada anggaran untuk kementerian kelautan, kehutanan, dan pertanian.
"Tidak realistis tidak pro rakyat, harusnya uang tersebut dialihkan kepada kementerian kelautan, pertanian, dan kehutanan. Bukan justru anggaran itu dikurangi," kata Titiek di gedung Nusantara II DPR, Jakarta, Jumat (30/10/2015).
Menurut Titiek, PMN yang notabene untuk BUMN dianggap tidak membutuhkan dana sebesar itu. Lantaran penyerapan PMN pada tahun sebelumnya yangmencapaiRp62 triliun tidak maksimal.
"Swasembada pangan malah dikecilin. PMN itu untuk BUMN. Harusnya dana sebesar itu untuk menghadapi kebakaran hutan bila sewaktu-waktu terjadi, dan para petugas pemadam kebakaran hutan," paparnya. (iy)