Opini
Oleh agus eko pada hari Senin, 03 Nov 2014 - 09:17:07 WIB
Bagikan Berita ini :
Tak Punya Legitimasi

Tingkah Polah KIH Makin Bebani Jokowi

84arbi.jpg
arbi sanit (Sumber foto : dok teropongsenayan.com)

JAKARTA-Langkah Koalisi Indonesia Hebat (KIH) membentuk DPR tandingan justru hanya mempersulit posisi Pemerintahan Jokowi.
“Tanpa KIH di DPR, Jokowi masih bisa berjalan memerintah. Namun tanpa KMP, bisa dipastikan Jokowi akan rontok di tengah jalan. Bagaimanapun, pengambilan keputusan di DPR memerlukan kehadiran anggota dalam jumlah tertentu. Maka tanpa KMP tidak akan ada keputusan yang bisa diambil DPR,” kata Pengamat Politik FISIP Universitas Indonesia, Arbi Sanit kepada TeropongSenayan Jakarta, Senin, (3/11/2014).

Dia memberikan contoh untuk pembahasan UU APBN-P 2014 maka diperlukan 2/3 anggota DPR untuk hadir. Kalau para menteri Jokowi memilih rapat dengan pimpinan alat kelengkapan dan komisi DPR Tandingan, maka dipastikan tidak akan ada pengesahan UU APBN-P. ”Ini sama artinya Jokowi tidak punya uang sama sekali untuk menjalankan roda pemerintahannya dan Jokowi tidak punya legitimasi untuk menggunakannya,” imbuhnya.

Dengan membuat kistruh DPR, maka KIH akan tetap disalahkan. ”Kalau ada dua DPR, lalu siapa yang mau getok palu? Ini kan cara bercandaan yang tak terlalu pandai. Padahal kondisi politik saat ini sudah terbangun sangat baik dalam 10 tahun oleh pemerintahan SBY. Kalau pemerintahan tidak jalan, jangan salahkan kalau KMP menjungkalkan dia,” tegasnya.

Oleh karena itu, Arbi mengingatkan Jokowi untuk tidak terlalu mendengarkan saran-saran dari anak buahnya karena belum tentu benar. ”Coba masalah tukang tusuk sate itu, saran siapa itu? SBY saja 10 tahun berkuasa tidak pernah melakukan hal itu meski difitnah seperti apapun. Ini baru beberapa hari saja sudah memenjarakan orang. Makanya saya tegaskan hati-hati dengan Jokowi, dia lebih galak,” tandasnya.

Sebelumnya Politisi PDIP, Ahmad Basarah meminta kabinet Jokowi untuk mengabaikan semua undangan dari DPR secara keseluruhan.
Menurut Basarah, komposisi pimpinan DPR tidak adil dan merata. ”Menteri-menteri kabinet kerja tak perlu merespon undangan. Menteri-menteri rapat saja dengan DPR Tandingan,” imbuhnya. (ec)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #arbi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Digitalisasi Salah Satu Kunci Genjot Pertumbuhan Ekonomi

Oleh Uchok Sky Khadafi Aktivis 98, Direktur Eksekutif Center for Budget Analisys (CBA)
pada hari Selasa, 05 Nov 2024
Kondisi ekonomi global dalam beberapa tahun belakangan ini dihadapkan pada ketidakpastian. Selain dipicu perang Rusia-Ukraina, ketidakpastian ekonomi global juga terjadi imbas perang dagang antara ...
Opini

Blockchain Untuk Koperasi Indonesia

Sejak kemerdekaan, koperasi di Indonesia berkembang sebagai simbol ekonomi rakyat yang berbasis gotong royong, berperan penting dalam upaya mewujudkan kedaulatan ekonomi. Pada masa awal, koperasi ...