Opini
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Rabu, 12 Nov 2014 - 19:43:32 WIB
Bagikan Berita ini :

Soal Kartu Sakti, Jokowi Lecehkan Kepala Daerah

47isran noor 1.jpg
Ketua Apkasi, Isran Noor (Sumber foto : dok teropongsenayan.com)

JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Langkah Presiden Jokowi yang langsung membagikan tiga kartu sakti, yakni Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) kepada rakyat telah melecehkan wibawa kepala daerah, baik bupati dan wali kota di daerah.
"Pembagian kartu sakti Jokowi itu makin mempertegas Presiden Jokowi tidak mempercayai kepala daerah. Padahal itu seharusnya menjadi tugas dan kewenangan pemerintah daerah," kata Ketua Apkasi (Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia) Isran Noor kepada TeropongSenayan di Jakarta, Rabu, (12/11/2014)

Menurut Isran, cara Presiden Jokowi membagikan kartu sakti seperti itu, bukan cara yang bijak. "Itu pekerjaan seorang Ketua RT, bukan Presiden RI. Kasihan seorang presiden seperti bagi-bagi nasi bungkus yang dikerubuti banyak orang,” ucap Bupati Kutai Timur, Kalimantan Timur ini.

Karena itu, lanjut Isran, Kalimantan menolak kartu sakti Jokowi tersebut. Alasannya Kutai Timur sudah menerapkan beasiswa dan wajib sekolah dari SD sampai SLTA sejak 2006. "Jadi, apa yang dilakukan Jokowi dengan kartu sakti itu sebagai pencitraan yang melebihi SBY,” ujar politisi Partai Demokrat.

Apalagi sampai saat ini, kata Isran Noor, tak ada blue print tentang visi, misi, dan program yang jelas dari Pemerintahan Jokowi-JK terhadap daerah tertinggal.

Selain itu, Isran melihat kabinet Jokowi-JK ini menunjukkan primordialisme dan sentralistik, yang tidak mempercayai daerah. "Masak ada menteri yang hanya lulus SMP. Kalau begitu, percuma saya sekolah sampai ke Bandung. Harusnya Jokowi memberi apresiasi kepada daerah. Tapi, tak masalah kalau Jokowi menganggap daerah sudah bisa mengurus daerahnya sendiri,” pungkasnya. (ec)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #Isran Apkasi  #Partai Demokrat  #Bupati Kutai Timur  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Digitalisasi Salah Satu Kunci Genjot Pertumbuhan Ekonomi

Oleh Uchok Sky Khadafi Aktivis 98, Direktur Eksekutif Center for Budget Analisys (CBA)
pada hari Selasa, 05 Nov 2024
Kondisi ekonomi global dalam beberapa tahun belakangan ini dihadapkan pada ketidakpastian. Selain dipicu perang Rusia-Ukraina, ketidakpastian ekonomi global juga terjadi imbas perang dagang antara ...
Opini

Blockchain Untuk Koperasi Indonesia

Sejak kemerdekaan, koperasi di Indonesia berkembang sebagai simbol ekonomi rakyat yang berbasis gotong royong, berperan penting dalam upaya mewujudkan kedaulatan ekonomi. Pada masa awal, koperasi ...