Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Selasa, 16 Feb 2016 - 06:13:47 WIB
Bagikan Berita ini :

Benarkah Sekda DKI Terima Setoran dari Hasil Korupsi UPS?

29saefullah-sekda-dki.jpg
Saefullah (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Tersangka pengadaan uninterruptible power supply (UPS) Zaenal Soleman mengaku, pernah menyerahkan uang sebesar Rp 1,5 miliar kepada Ahmad Zulfi, saat menjabat sebagai sekretaris Korpri.

"Itu pak, kemarin itu kan pas ada lelang jabatan. Jadi, seandainya dapat 'sinyal' dari pimpinan. Ya, begitu Pak," ujar Zaenal salah tingkah ketika ditanya untuk apa uang tersebut diserahkan ke Zulfi.

Kesaksian tersebut diungkapkan bekas kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) ini ketika bersaksi dalam kasus UPS di Pengadilan Tipikor, Kemayoran, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Uang sebesar Rp 1,5 miliar tersebut merupakan bagian dari Rp 3,2 miliar yang diperolahnya atas keuntungan pengadaan UPS di sejumlah sekolah SMA/SMK di beberapa sekolah di Ibu Kota.

Saat pengadaan UPS berlangsung atau masuk pada APBD Perubahan DKI 2014, Zaenal diketahui menjabat kepala Seksi Sarana dan Prasarana (Sapras) Sudin Dikmen Jakpus. Baru pada 2015, dipercaya sebagai kepala Disorda.

Pada kesempatan sama, giliran Sekretaris Daerah (Sekda) DKI, Saefullah bersaksi. Dia pun sempat ditanya jaksa tentang siapa atasan atau pimpinan para pejabat eselon II.

Awalnya, Saefullah mengklaim, pemimpinnya adalah Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Namun, dia kemudian meralatnya dengan mengatakan, "Iya, saya atasan langsung," ujarnya.

Tapi, Saefullah membantah, jika dirinya disebut mengetahui uang Rp 1,5 miliar dari Zaenal ke Zulfi tersebut, termasuk peruntukannya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TeropongSenayan, ternyata Saefullah dan Zulfi memang memiliki hubungan dekat selama berkarir sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Ibu Kota.

Ketika Saefullah menjabat wakil kepala Dinas Pendidikan Dasar DKI pada 2008, Zulfi ditunjuk sebagai kepala Sarana dan Prasarana Pendidikan Jakarta Selatan.

Saat Saefullah menjadi kepala Disorda, Zulfi pun diangkat sebagai kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) GOR Soemantri Brojonegoro, Jakarta Selatan.

Zulfi pun dipercaya sebagai kepala Sudin Olahraga dan Pemuda Jakpus, ketika Saefullah diangkat sebagai Walikota Jakarta Pusat.

'Kemesraan' keduanya berlanjut ketika Saefullah menjadi Sekda DKI. Pasalnya, Zulfi langsung diangkat sebagai sekretaris Korpri.

Untuk diketahui, Saefullah menjabat ketua Korpri masa bakti 2015/2020, sebagaimana hasil Musprov III Korpri DKI. Sementara Zulfi telah distafkan, saat kasus UPS mulai menyeruak ke publik.
(mnx)

tag: #dki-jakarta  #korupsi-ups  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Menyongsong 100 Tahun Indonesia: Menyusun Langkah Menuju Kemakmuran Bersama.

Oleh Ariady Achmad, Pemerhati Sosial.
pada hari Selasa, 28 Jan 2025
Pada tahun 2045, Indonesia akan memasuki usia ke-100. Sebagai bangsa yang kaya akan sumber daya alam, budaya, dan potensi manusia, perjalanan panjang menuju kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 telah ...
Jakarta

PIK-2: Cerminan Tata Kelola Sumber Daya dan Tantangan Keadilan Sosial di Indonesia

Pendahuluan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK-2) telah menjadi sorotan publik karena skala proyeknya yang masif dan dampaknya terhadap lingkungan serta masyarakat. Namun, lebih dari sekadar proyek ...