JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Bagi Amran duduk kembali menjadi anggota DPR untuk kedua kalinya menjadi tantangan sendiri.
Pesimisme publik terhadap kinerja DPR, kata Politisi PAN ini, harus dijawab dengan kerja-kerja positif demi kepentingan rakyat. "Kita jangan terbawa ombak yang ada di parlemen. Intinya, kita harus konsen pada cita-cita perjuangan untuk mendahulukan kepentingan bangsa dan negara," kata dia lagi.
Masyarakat, menurut anggota Komisi IV DPR ini, merupakan pemimpin tertinggi. Karena itu DPR harus bertanggung jawab pada rakyat. Mau tak mau, suka dan tidak suka, anggota DPR harus dekat pada masyarakat. "Merekalah pemberi amanah. Makanya, bentuk pendekatan kepada masyarakat, perlu dibuat rumah aspirasi," terang Amran yang mengaku sudah membuat rumah aspirasi dengan biaya sendiri.
Dia tak menyangka politik selalu diidentikkan kotor. Namun sesungguhnya politik itu baik. Yang membuat politik menjadi tidak baik adalah person-personnya. Makanya harus memberikan kecerdasan pada masyarakat. "Jadi berpolitik itu bukan datang ke masyarakat untuk membodohi tetapi politik itu sebagai bentuk pencerahan bagi masyarakat," terang pengurus Barisan Muda PAN yang menjadi dasar dan sekaligus melatarbelakangi masuk sebagai legislator.
Seorang legislator seminimal mungkin harus menghindari jabatan DPR sebagai pekerjaan. Namun DPR sebagai pijakan sarana dan alat perjuangan aspirasi rakyat. “Dengan begitu, akan bisa memberikan check and balance terhadap roda pemerintahan supaya terhindar dari sistem otoriter,” ungkapnya.
Yang jelas, sambung legislator dari dapil Sulsel III ini, siap memperjuangkan nasib petani. Karena petani hingga kini belum menikmati kesejahteraan. “Saya akan perjuangkan di DPR untuk menambah irigasi, jalan, infrastruktur pertanian dan lain-lainnya. DPR juga akan usulkan pada pemerintah agar menggenjot hasil produksi para petani agar meningkat,” imbuhnya. (ec)