JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Faisal Basri, rival Jokowi saat rebutan kursi Gubernur DKI, kini duduk di kursi Ketua Komite Reformasi Tata Kelola Migas (KRTKM). Agar bisa melibas mafia migas ini pesan Inas Nasrulloh Zubir, politisi partai Hanura, untuk Faisal Basri.
Inas Nasrullah yang merupakan anggota DPR dari Dapil Banten ini menyarankan agar Komite Reformasi Tata Kelola Migas (KRTKM) yang diketuai oleh Faisal Basri bisa fokus kepada Impor BBM bersubsidi, impor Crude, dan ekspor produk Pertamina.
"Tiga hal diatas harus menjadi fokus Komite Reformasi Tata Kelola Migas. Karena bila lamban ditangani, maka mafia migas ini bakal tumbuh subur," kata Inas kepada TeropongSenayan di gedung DPR Nusantara I, Jakarta, Kamis (20/11/14).
Menurutnya tiga poin tersebut merupakan lahan basah untuk mafia migas bermain. Maka dari itu, dirinya meminta agar Faisal Basri bisa bergerak cepat mengatasi permasalahan tersebut.
Inas mengungkapkan bahwa impor BBM bersubsidi tidak ada patokan harga pasarnya terutama Premium bersubsidi. Oleh karena itu pemerintah tidak akan pernah bisa tahu berapa harga pokok BBM bersubsidi per liternya.
"Pertamina melalui Petral membeli Premium Research Octane Number (RON) 88 dengan patokan harga Mean of Platts Singapore (MOPS) RON 92. Karena dalam MOPS tidak ada patokan harga premium RON 88. Maka itu ini menjadi peluang untuk mafia," ujarnya.
Inas pun menyarankan agar Faisal Basri bisa bekerja sama dengan Komisi VII DPR dalam pembrantasan mafia migas. "Harus itu supaya segera teratasi dan efektif nantinya," pungkasnya.(ris)