Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Senin, 04 Apr 2016 - 14:25:10 WIB
Bagikan Berita ini :

Ulama dan Habaib se-Jakarta Ingatkan Jokowi Tak Lindungi Ahok

89IMG_20160404_101355.jpg
Para Demonstran yang Terdiri dari Para Ulama dan Habaib se-Jakarta (Sumber foto : Alfian Risfil/TeropongSenayan )

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pemerintah diingatkan agar tak memainkan rasa keadilan masyarakat, khususnya dalam kasus Sumber Waras.

Diketahui, hingga empat bulan pasca diserahkannya hasil audit investigasi BPK RI, ‎KPK tak kunjung berani menetapkan sang aktor utama gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (BAP) alias Ahok sebagai tersangka.‎

Padahal, berdasarkan temuan BPK, dalam proses pengadaan RS Sumber Waras Ahok juga melanggar prosedur dan perundang-undangan.‎‎‎

Belakangan beredar kabar, para komisioner KPK ‎hingga kini belum kompak, lantaran ada orang kuat yang menghalang-halangi.

Kordinator Gubernur Muslim Jakarta (GMJ), ‎ KH Fachrurrozy Ishaq menilai, sebenarnya korupsi dalam kasus RS Sumber Waras sudah sangat jelas. Sehingga komisioner KPK mestinya tidak akan kesulitan untuk mengusut kasus tersebut.

"Kami alim ulama dan Habaib se-Jakarta mengingatkan agar presiden Jokowi dan Menkopulhukam Luhut Binsar Panjaitan tidak melindungi Ahok dalam kasus Sumber Waras," kata Fachrurrozy‎ disela-sela unjuk rasa didepan Gedung KPK di Kuningan, Jakarta, Senin (4/4/2016).‎

"Kami mendengar bahwa sebenarnya seluruh komisioner KPK sudah sepakat untuk menetapkan Ahok sebagai tersangka, tetapi ada satu komisioner yang ngotot tidak mau, karena pesanan si Luhut," te‎gas dia.

Bahkan, ‎Fachrurrozy‎ juga menantang seluruh komisioner KPK, khususnya Basaria‎ Panjaitan yang beberapa waktu lalu menyebut tidak ada indikasi korupsi dalam kasus Sumber Waras.

"Kalau Basaria ngotot, saya tantang ‎Basaria debat di depan publik," tegas dia.

Menurut dia, saat ini Indonesia sudah dikuasi oleh orang-orang Jahat. Kekayaan Negara dijual‎ sedemikian rupa tanpa peduli nasib anak-cucu bangsa.

"Presidennya jahat, menteri dan pejabatnya jahat, penegak hukumnya juga jahat. Bangsa kita terancam kehilangan Negaranya, semua diserahkan kepada pengembang asing dan aseng," ujar dia.‎

Aksi kali ini diikuti oleh ribuan massa yang terdiri dari ormas Islam yang tergabung dari FPI, FBR, MMI dan MUI.‎

Dalam tuntutannya, mereka mendesak agar KPK memprioritaskan pengusutan kasus yang membelit gubernur Ahok yang diduga kuat sebagai aktor utama.

Pantauan dilokasi, tampak beberapa tokoh ormas Islam antara lain, Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab, ketua Forum Betawi Rembuk (FBR), KH Luthfi Hakim, Habib Abdurrahman Al- Habsy, Sekjen FUI, KH Alkaththath, KH Syukron Makmun, Ustadz Abu M Jibril, KH Maulana Kamal Yusuf (Rois Syuriah PWNU DKI Jakarta). (mnx)

tag: #dki-jakarta  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Penundaan Rapat Pleno Golkar: Dinamika Baru di Bawah Kepemimpinan Bahlil Lahadalia

Oleh Ariady Achmad . Aleg Fraksi Golkar 1997-2004.
pada hari Sabtu, 01 Feb 2025
Jakarta – Rapat pleno Partai Golkar yang dijadwalkan berlangsung dengan cepat mengalami penundaan. Salah satu materi yang disiapkan dalam agenda tersebut mencakup konsep petunjuk pelaksanaan ...
Jakarta

BP Danantara: Jejak Warisan Ekonomi Keluarga Prabowo dan Tantangan Tata Kelola

Jakarta – Peluncuran BP Danantara pada Februari 2025 bukan sekadar inisiatif ekonomi biasa, tetapi juga mencerminkan jejak sejarah dalam keluarga Presiden Prabowo Subianto. Dengan mengambil ...