Zoom
Oleh Sahlan Ake pada hari Sabtu, 29 Nov 2014 - 10:19:56 WIB
Bagikan Berita ini :

Tak Paham Migas, Dwi Soetjipto Jadi Boneka di Pertamina

70gd-pertamina.jpg
Gedung Kantor Pusat PT Pertamina (Sumber foto : arisekone/teropongsenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Terpilihnya Dwi Soetjipto menjadi Direktur Utama PT Pertamina dinilai aneh. Pasalnya, Dwi tak berlatar-belakang pengalaman maupun pendidikan migas. Mantan Direktur Utama PT Semen Indonesia ini dinilai hanya akan dijadikan 'boneka' yang memimpin BUMN migas.

"Tak memiliki latarbelakang perminyakan, Dwi menjadi Dirut Pertamina akan dijadikan 'boneka' yang bisa disayang bila menuruti kemauan 'tuan takur' di Kementerian BUMN. Sebaliknya bisa ditendang bila melawan," ujar Uchok Sky Khadafi, pengamat dari Fitrah, kepada Teropong Senayan di Jakarta, Jumat (28/11/2014).

Uchok meragukan Dwi bisa melibas mafia migas dan membubarkan Petral. Dia justru mencium agenda tak sedap pemerintahan Jokowi yaitu melanggengkan mafia migas. Tujuannya bisa ikut mendompleng permainan mafia migas untuk kepentingan dana-dana politik.

Jika Petral tetap bertahan, maka impor BBM dan minyak mentah yang nilainya mencapai sekitar Rp 1,2 Triliun setiap hari menjadi obyek bisnis anak perusahaan Pertamina yang berbadan hukum Singapura itu. Praktek impor migas itu tetap melalui trader sehingga sarat aroma kolusi dan korupsi. Namun negara dan masyarakat yang menjadi korban.

Sebaliknya, jika Direktur Pertamina paham politik perminyakan maka besar kemungkinan Petral ditutup. Impor BBM maupun minyak mentah dilakukan langsung ke produser. Tidak melibatkan trader yang dimiliki para pejabat dan politisi. Cara inilah, yang dipercayai Uchok paling menguntungkan karena bisa mendapatkan harga impor migas terbaik atau murah.(ris)

tag: #Mafia  #BBM  #Kilang  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Zoom Lainnya
Zoom

Mengapa Jual Beli Jabatan Merupakan Modus Korupsi yang Populer?

Oleh Wiranto
pada hari Kamis, 06 Jan 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menangkap Walikota Bekasi Rahmat Effendi, pada Rabu (5/1/2022). KPK mengamankan 12 orang termasuk Wali Kota Bekasi Rahmat ...
Zoom

Anies dan Ridwan Kamil Akan Digugat Apindo, Ini Alasannya

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kini sedang berhadap-hadapan dengan pengusaha. Anies vs pengusaha ini terkait dengan keputusan Anies yang mengubah kenaikan UMP dari ...