JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Politisi sepuh, Popong Oetje Djundjunan, menuding tindakan Menteri Anies Baswedan menghentikan Kurikulum 2013 sebagai hal yang konyol. Selain menilai gegabah, langkah Menteri Anies juga dianggap tidak didasarkan kajian yang matang dan mendalam.
Politisi Partai Golkar ini juga menilai penghentian Kurikulum 2013 ini sama saja membuang uang triliunan, dimana buku pelajaran yang saat ini ada sudah berbasis Kurikulum 2013. Tak hanya itu, langkah Anies membuat dunia pendidikan menjadi terombang-ambing.
"Ini konyol, tidak ada persiapan yang matang tiba-tiba langsung berubah Kurikulumnya. Harusnya yah, Pak Anies melakukan evaluasi dulu sebelum memutuskan, jangan jadikan murid-murid ini menjadi korban kebijakan," kata Ceu Popong saat dihubungi TeropongSenayan, Jakarta, Senin (15/12/14).
Lebih lanjut Ceu Popong mengatakan bahwa dirinya sangat antusias mendukung Kurikulum 2013 ini bisa dipakai kembali ketimbang Kurikulum 2006. Terlebih lagi penyiapan Kurikulum 2013 juga telah dilakukan oleh para ahli pendidikan serta didasarkan pada kajian ilmiah yang matang dan mendalam.
"Kurikulum 2013 itu bisa merangsang peserta didik (murid-murid) lebih aktif dan kritis. Namun begitu kami (Komisi X-red) juga menyarankan agar guru-gurunya dilatih untuk bisa mengikuti Kurikulum 2013 tersebut," pungkasnya.(ris)