Jakarta
Oleh Sahlan Ake pada hari Jumat, 02 Sep 2016 - 07:44:11 WIB
Bagikan Berita ini :

Pejabat DKI Selfie Usai Gusur Warga, PDIP: Cerminan Pemimpinnya

6LogoPDIP.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Politikus PDI Perjuangan Arteria Dahlan merasa geram dengan prilaku pejabat Pemprov DKI asyik Selfie di sekitar lokasi penggusuran di Rawajati, Kamis (1/9//2016). Hal itu tampak dalam foto yang beredar di media sosial whatsapp.

"Ya saya sangat menyesalkan adanya foto selfie yang sempat terambil kamera teman-teman media. Semoga tidak dimaksudkan yang tidak baik. Saya tidak bisa salahkan anak buah, karena baik buruknya anak buah itu kan cerminan dari pemimpinnya," kata Arteria pada TeropongSenayan, Kamis (1/9/2016).

Arteria melihat foto tersebut seperti ada perbedaan nilai yang mendasar, dari suatu peristiwa hukum yang sama dan irisan fakta yang dirasakan bersama baik oleh rakyat yang tergusur maupun pejabat pemprov yang menggusur.

"Tidak terlihat dialektika kebangsaan sebagai suatu keluarga besar yang terikan persaudaraan, saya melihat polarisasi atara jerit tangis rakyat yang tergusur dan kegembiraan pihak yang berhasil menggusur," katanya.

Terlepas benar salah, Anggota Komisi II DPR RI ini mengatakan, upaya penggusuran paksa terlebih terhadap rumah sebagai tempat tinggal maupun tempat usaha seyogyanya dilakukan dengan santun, penuh kekhidmatan dan diselimuti spirit perlindungan sehingga sekalipun ada pertentangan tidak dalam konteks kaum sana dan kaum sini, tapi dalam bentuk perbedaan persepsi.

"Ini kan tidak bisa diajarkan, karena ini melekat dengan karakter kepemimpinan, kalau pemimpinnya santun, tidak arogan dan rendah hati pastinya anak buahnya lebih santun, lebih tidak arogan dan lebih rendah hati," katanya.

Ia berharap ke depan Satpol PP dan aparat Pamong Praja dan pejabat Pemprov DKI yang berinteraksi langsung dilapangan dalam segala hal termasuk dalam penggusuran, mampu mengedepankan prinsip-prinsip dasar Kepamong Prajaan.

Sehingga, lanjut ia, ujung tombak pelayannan publik di bidang Kamtibmas seharusnya melakukan pengayoman.

"Ingat kami memilih menggunakan kata "pamong" dan "praja" dengan pertimbangan yang mendasar dan mendalam, dan kami pertahankan itu hingga saat ini," pungkasnya. (icl)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
Dompetdhuafa X TS : Qurban
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...