JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Tak bisa melarang warga mampu beralih membeli elpiji 3 kg, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil memilih jurus himbauan moral. Katanya, orang seperti itu hidupnya tidak berkah. Nah lho.
"Saya ingin imbau bagi orang yang suka merebut bukan haknya itu tidak berkah," ujar Sofyan Djalil di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/1/2015). Sofyan menambahkan elpiji 3 kg diperuntukkan bagi warga miskin sehingga harganya disubsidi pemerintah.
Oleh sebab itu, jika orang mampu membeli elpiji 3 kg berarti merebut jatah orang miskin. Sofyan berharap kalangan menengah tak melakukan hal ini lantaran negara masih membutuhkan dana subsidi guna menjangkau lebih banyak masyarakat miskin.
"Imbauan moral saja, bahwa kalau mampu mari kita sharinglah. Kan negara ini butuh asas kegotongroyongan. Jadi bagi yang mampu harus bayar lebih banyak (mahal-red)," kata Sofyan Djalil yang kali ini tak banyak berbicara mengenai ekonomi.
Himbauan Sofyan itu terkait dengan beralihnya konsumen elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg. Hal ini terjadi akibat Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg sebesar Rp1.500 per kg menjadi Rp9.069 per kg dari yang sebelumnya Rp7.569 per kg. Konsumen beralih lantaran di lapangan harga elpiji 12 kg banyak yang lebih tinggi dari harga Pertamina.
Dari hasil penelusuran TeropongSenayan dilapangan harga jual sampai di agen bisa mencapai Rp11.255 per kg atau secara keseluruhan menjadi Rp134.700 per tabung. Bahkan ada pula yang mematok harga mendekati angka Rp150.000 per tabung. Harga yang jauh lebih mahal dibanding elpiji 3 kg.(ris)