JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Presiden Joko Widodo kehilangan momentum 100 hari pemerintahannya. Tapi kinerja pemerintah sebenarnya tidak bisa dihitung hanya dalam 100 hari pertama saja karena masih ada hari-hari berikutnya.
“Saya meyakini itu bahwa kinerja pemerintahan tidak dapat diukur hanya dalam 100 hari pertama karena perlu perubahan yang memaksa kabinet baru untuk beradaptasi,” kata politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko, Jumat (30/01/2015).
Budiman mengingatkan, Joko Widodo yang dipilih langsung rakyat bisa jadi pimpinan yang memenangkan kontestasi politik. Sudah sepatutnya presiden bertindak sebagai pimpinan bukan sebagai manager. “Presiden tidak perlu terlibat hal teknis operasional,” katanya.
Itu sebabnya, lanjut Budiman, presiden memiliki hak prerogatif untuk mengangkat mentri, pejabat setara menteri dan sebagainya untuk jadi pembantunya. “Biarakan para pembantunya menjadi manajer yang cakap dan cekatan dalam mengoperasikan seluruh gagasan dan visi presiden,” tegasya.
Presiden, menurut Budiman, jangan menguras waktu untuk hal teknis karena memang sudah bukan porsinya. “Jadi jangan dibalik presiden dibiarkan dalam porsi teknis operasional sebagai manajer sementara para pembantunya tampil seolah pemilik konsep besar,” jelasnya.(ss)