JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Tim advokasi cagub-cawagub DKI Anies Baswedan dan Sandiaga Uno melaporkan akun twitter @saiful_mujanike Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi DKI Jakarta.
Akun twitter @saiful_mujanidilaporkan karena mencuit surat akad kontrak politik dan tanda tangan palsu Anies-Sandi.
Anggota Tim Advokasi Anies-Sandi, Amir Hamzah mengatakan, pihaknya mendapat informasi terkait dugaan kampanye hitam (black campaign) pada Minggu (19/3/2017) pada pukul 16.42 WIB sore.
Kampanye hitam itu diketahui dari akun twitter @saiful_mujani yang mencuit surat akad kontrak politik bertandatangan Anies-Sandi, berisi Anies-Sandi siap menjalankan syariat Islam di Jakarta bila terpilih pada Pilgub 19 April mendatang.
"Meski Saiful Muzani mempertanyakan itu otentik atau palsu, tapi kami anggap ini kampanye hitam," kata Amir di kantor Bawaslu DKI Jakarta, Jalan Danau Agung Sunter III, Jakarta Utara, Senin (20/3/2017).
Amir menegaskan, bahwa surat akad kontrak politik dan tanda tangan Anies-Sandi tersebut palsu. Dengan demikian, Amir berharap Bawaslu dapat memanggil Saiful Muzani untuk menjelaskan motif dari cuitannya tersebut
"Termasuk siapa pelaku yang mencuit pertama, maksud cuitannya untuk apa?," ujar Amir.
Lebih jauh, Amir menjelaskan, serangan yang dihembuskan kepada Anies-Sandi belakangan ini erat kaitannya dengan sejumlah polling lembaga survei yang menyebutkan suara untuk Anies-Sandi meningkat pesat jauh meninggalkan paslon petahana Ahok-Djarot.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Advokasi Anies-Sandi, Yupen Hadi menyayangkan cuitan akun @saiful_mujani. Dalam surat akad kontrak itu disebutkan Anies-Sandi terkesan lari dari ideologi Pancasila.
Berdasarkan penelusuran Tim Advokasi Anies-Sandi, informasi pertama berasal dari cuitan Saiful Muzani.
"Pak Saiful Muzani itu CEO lembaga survei, high profile. Harusnya bisa mengetahui dampak dari cuitannya. Dan ini sudah menjadi viral, dalam satu hari pertama saja sudah diretweet 155 kali," beber Yupen.(yn)