JAKARTA [TEROPONGSENAYAN] – Setelah berulang kali Sandiaga S Uno mendengung-dengungkan perlunya program OK-OCE ditunjang dengan pola pembiayaan atau pemodalan yang berbasis syariah, inilah dampaknya.
Puluhan pengusaha mikro, kecil, dan menengah [PMKM]di kawasan Jabotabek beramai-ramai ingin mengikuti Dialog Interaktif Peluang Pembiayaan Syariah Bagi Program OK-OCE. Kegiatan yang digagas TeropongSenayan bersama Lembaga Layanan Pemasaran [LPP] KUKM hari ini [30/8/2017].
‘’Saya ingin mengikuti diskusi ini, ingin dapat ilmunya dan agar bisa dapat membuka usaha,’’ tutur Wiwi Aoqutiat, seorang ibu rumah tangga yang mengaku baru akan berbisnis.
Selain yang baru akan berusaha[star up atau pemula], pola permodalan syariah juga diminati Akhmarruzza, pemilik PT Borneo Area Mandiri yang bergerak di bidang jasa trading dan transportasi laut. ‘’Saya ingin tahu pola kerjanya seperti apa,’’ ujarnya.
Peminat pola pembiayaan syariah dan program OK-OCE [One Kecamatan One Center of Entrepreneurship] juga diminati kalangan mahasiswa. ‘’Saya mahasiswa ITB ingin mengikuti diskusi ini,’’ kata Razqi Muhammad Kurniawan.
Gaung pun bersambut. Bank DKI, PT Jaminan Perkreditan Daerah [Jamkrida], maupun Kementerian Koperasi dan UKM, lebih khusus lagi LLP-KUKM, pun ikut memberikan dukungan. Dari data statistik, bahkan belanja kredit syariah di Bank DKI terus naik.
‘’Sebagai bakal menjadi program unggulan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat, peran Pemerintah Provinsi [Pemprov] DKI Jakarta dan Bank DKI Syariah menjadi sangat penting,’’ tutur konsultan perbankan Herbudhi S Tomo. Menurut dia, tugas Pemprov DKI dan Bank DKI adalah mengawal agar sinergitas antara hub dan spoke secara berkesinambungan dan menguntungkan [symbiosis mutualisme], bukan merupakan usaha yang saling mematikan [mutually exclusive].
Program One Kecamatan One Center of Entrepreneurship [OK-OCE] atau atu Kecamatan Satu Pusat Kewirausahaan, merupakan program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang digagas Sandiaga S Uno, wakil gubernur DKI Jakarta terpilih. Boleh dikata, Program OK-OCE merupakan program kongkret dan berkelanjutan bagaimana kaum pribumi mampu menjadi wira usaha baru, wira usaha yang naik kelas, dari mikro menjadi kecil, atau menengah, hingga menjadi pengusaha besar.
Untuk itu, berbagai integrasi secara konsep dalam dalam OK – OCE kini didorong sebagai langkah – langkah strategis dalam membangun kewirausahaan di DKI Jakarta. Agar bisa berkembang, kata Tomo, para pengusaha harus memperkuat diri dalam aspek kelembagaan, permodalan, pemasaran, pelatihan sumber daya manusia (SDM), dan teknologi IT.
‘’Kami juga siap menggandeng kalangan kampus unuk mengikuti berbagai pelatihan kewirausahaan di Smesco,’’ kata Emilia Suhaimi, direktur utama LLP-KUKM.
Sementara itu, diskusi menghadirkan narasumber Ketua Perkumpulan Gerakan OK-OCE Indra Cahya Uno, Asisten Deputi Pembayaan Syariah Kementerian Koperasi dan UKM, Vice President Group Head Bank DKI Syariah Harijanto, Direktur Keuangan Jamkrida Jakarta Imam Wahyudi, co-Founder OK-OCE. Diskusi mengambil tempat di lantai 2 Gedung Smesco Indonesia. [b]