Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Minggu, 01 Okt 2017 - 18:17:37 WIB
Bagikan Berita ini :

Kenapa Senjata Militer Pesanan Brimob tak Tiba di Bandara Halim?

90senjataberat.jpg
Sejata berat pesanan Brimob di Bandara Soekarno-Hatta (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Pengamat intelijen dan militer, Connie Rahakundini Bakrie mempertanyakan senjata SAGL kaliber 40mm sebanyak 280 pucuk dan amunisi granatnya sebanyak 5.932 butir yang dimasukkan ke Bandara Soekarno-Hatta. Padahal menurut dia, harusnya di Bandara Halim Perdanakusuma.

"Mengapa barang tersebut mengarah ke Cengkareng, karena setahuku tidak pernah boleh diizinkan sebuah cargo membawa barang seperti itu masuk wilayah bandara sipil tapi harus ke Air Force Base dalam hal ini Halim‎," kata Connie saat dihubungi, Minggu (1/10/2017).

Ia menjelaskan ketika ada pesawat memasuki wilayah udara nasional s‎ebuah negara, maka harus ada clearance dari negara tujuan dan itu tidak bisa dilakukan secara mendadak apalagi cargo tersebut contain bahan berbahaya seperti senjata dan lainnya yang beresiko meledak.

"Maka jelas, masuknya barang ini legal dan telah melalui proses air clearance. Jadi sudah diketahui otoritas pemberi air clearance kita yaitu Kemlu (Kementerian Luar Negeri), Kemhub (Kementerian Perhubungan) dan Mabes TNI," ujarnya.

Apalagi, kata Connie, ketika senjata itu tiba di Bandara Soekarno-Hatta disaksikan oleh beberapa satuan baik dari TNI maupun Polri.

"Kalau ‎BAIS bekerja betul harusnya barang itu bukan tiba di Indonesia lalu dibuat ribut, tapi sejak awal akan dibeli, akan dikirim dan akan bergerak menuju Indonesia dari origin place barang tersebut yaitu Bulgaria sudah dapat disetop prosesnya," jelasnya.

Ia mengatakan air clearance dikeluarkan oleh 3 (tiga) departemen lembaga yakni Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perhubungan dan Mabes TNI. Maka, jangan‎ menganggap senjata itu ilegal padahal sudah diizinkan masuk ke Indonesia.

"Loh ini berarti Mabes TNI ngapain beri izin masuk, kalau perlu tidak usah diizinkan masuk dari awal. Tapi kalau memang tidak boleh, ya tidak begini caranya, sama sekali tidak begini caranya," katanya.

Ia menambahkan meskipun jelas barang-barang senjata itu kualifikasi militer, tapi pertanyaannya kenapa diizinkan masuk dan diberikan air clearance oleh Mabes TNI, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Luar Negeri serta kenapa keluar APBN untuk senjata tersebut.

"Barang ini pengadaannya sudah melalui lelang umum serta sesuai APBNP 2017‎, keberadan materiil senjata yang datang dan berada di Gudang Bandara Soeta kalau ingin dianalisa secara jujur tentu sangat rawan dan berbahaya, baik secara politik maupun kelembagaan," tandasnya. (icl)

tag: #skandal-5000-pucuk-senjata  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement