Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Kamis, 11 Jan 2018 - 06:36:01 WIB
Bagikan Berita ini :

Tak Lucu Jadikan Agama dan Ayat Suci Jadi Bahan Lawakan

65fahir.jpg
Fahira Idris (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris ikut menyayangkan kejadian ini. Figur publik harusnya lebih rendah hati dan mempunyai pengetahuan yang mumpuni dalam menyampaikan kritik sosial dalam lawakan-lawakannya.

"Saya sudah lihat videonya. Saya mau tegaskan bahwa menjadikan agama dan ayat suci bahan tertawaan tak membuat Anda berdua terlihat lucu apalagi pintar. Kritik sosial Anda bukan hanya keliru tetapi kebablasan," ujar Fahira Idris dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/1/2018)

Oleh karena itu, Fahira Idris menyarankan agar kedua komika tersebut, dengan rendah hati mengakui kesalahannya. Mereka juga harus meminta maaf secara terbuka ke seluruh umat Islam. Kemudian mengikuti proses hukum jika memang kasus ini dibawa ke ranah hukum.

Fahira mengungkapkan, humor atau komedi dalam berbagai bentuk penyampaiannya baik lewat penampilan, tulisan, grafis, dan video serta media lainnya merupakan salah satu sarana yang sebenarnya efektif untuk menyampaikan kritik sosial. Namun itu bisa berjalan jika penyampai, penutur, atau kreatornya punya pengetahuan yang cukup sebagai dasar untuk berkarya.

Pengetahuan tersebut bukan hanya didapati dari sumber bacaan tetapi juga turun langsung ke lapangan dan ke komunitas-komunitas. "Sehingga materi yang disampaikan bukan berdasarkan referensi sikap dan imajinasi pribadi, tetapi faktual dan tidak merendahkan," tambahnya.

Menurut Fahira, jika kedua komika ini memang berkomitmen ingin sampaikan kritik sosial lewat lawakan-lawakannya, disarankan sering turun ke komunitas-komunitas terpinggirkan di Jakarta. Misalnya melihat kondisi korban gusuran di rumah-rumah susun atau kondisi nelayan yang terdampak reklamasi dan kondisi komunitas terpinggirkan lainnya.

Banyak ketimpangan dan ketidakadilan di Jakarta dan di Indonesia ini yang bisa dijadikan materi kritikan sosial lewat stand up comedy. Kalau memang ingin serius sampaikan kritik sosial, saksikan langsung ketimpangan yang terjadi.

"Menjadikan agama sebagai bahan tertawaan sama sekali tidak ada nilai kritik sosial apalagi nilai kreativitas," ujar senator asal DKI Jakarta ini menegaskan. (icl)

tag: #fahira-idris  #penistaan-agama  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement