JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengungkapkan, pemberlakuan rekayasa arus kendaraan berdasarkan plat nomor ganjil genap di dua pintu tol Bekasi, hasilnya memuaskan.
Menurut Tito, selama lima hari pemberlakuan ganjil genap, tercatat terjadi penurunan arus kendaraan yang menuju Jakarta sebesar 40 persen.
"Ini membuat kecepatan arus kendaraan jad lebih lancar," kata Tito dalam siaran pers, Jumat (16/3/2018).
Menurut dia, pemberlakuan ganjil genap di pintu tol Bekasi Timur dan Bekasi Barat mendorong terjadinya pemerataan penyebaran waktu berangkat kerja.
"Misal hari ini ganjil, masyarakat pengguna kendaraan plat nomor genap akan berusaha masuk tol sebelum jam enam. Risikonya memang masyarakat harus bangun lebih pagi," katanya.
Selain itu, juga berdampak pada pemerataan penyebaran rute arus kendaraan yang masuk ke Jakarta. "Penyebaran rute seperti banyak yang melalui Kalimalang, Becakayu," katanya.
Untuk mengawasi hasil penerapan kebijakan rekayasa arus kendaraan berdasarkan plat nomor ganjil genap yang diterapkan di gerbang tol Bekasi Barat dan di gerbang tol Bekasi Timur, telah didirikan posko Green Line di Mega City Bekasi, Bekasi Barat.
Posko tersebut dilengkapi dengan layar yang menampilkan hasil pantauan CCTV arus kendaraan di beberapa pintu tol.
Kapolri juga mengerahkan 300 orang polisi lalu lintas yang disiagakan untuk mengurai kemacetan.
"Kalau ada kemacetan, informasi melalui radio, bisa cepat dicari penyebab kepadatan di pintu yang mana kemudian diurai," katanya.
Selain sejumlah polantas, di posko tersebut juga ada perwakilan dari beberapa instansi terkait seperti Jasa Marga, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Kebijakan ganjil genap yang diterapkan di gerbang tol Bekasi Barat dan di gerbang tol Bekasi Timur diberlakukan sejak Senin, 12 Maret. Sistem ini berlaku pada Senin-Jumat pada pukul 06.00-09.00 WIB, kecuali hari libur nasional. (plt/ant)