JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Siapa yang akan percaya kalau anggota DPR RI ingin membangun gedung baru yang digunakan untuk museum, research center, dan perpustakaan terbesar di Asia. Pasalnya, selama ini mereka nyaris tak pernah berkunjung ke perpustakaan DPR RI yang sudah ada sekarang. Perpustakaan itu hanya dihuni oleh onggokan buku-buku yang berdebu.
Wajar bila Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menganggap bahwa pembangunan gedung baru DPR itu hanyalah akal-akalan untuk mendapatkan proyek dan ajang menghamburkan duit rakyat.
"Perpustakaan yang ada sekarang saja jarang dikunjungi dan dimanfaatkan dengan baik oleh anggota DPR. Kalau dibilang gedung baru urgensi, dilihat dari sisi mananya," kata Peneliti Senior Formappi Lucius Karus kepada TeropongSenayan, Jakarta, Sabtu (2/5/2015).
Mengingat alasan yang tidak masuk akal itu Lucius berharap pembangunan gedung baru DPR ditunda. Terpenting saat ini menumbuhkan minat baca para anggota DPR terlebih dahulu.
"Yang kita tahu minat baca (anggota DPR) ini kan kurang, coba para anggota dewan mampu tidak menunjukan minat baca yang tinggi," katanya. (al)