JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar Akbar Tanjung mengatakan, upaya hukum dan islah yang ditempuh kelompok yang berseteru, kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono, di internal Golkar akan sulit terwujud.
Untuk itu, dia bersama tokoh senior partai berlambang beringin lainnya menggagas Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) sebagai jalan tengah dan bisa memberikan kepastian.
"Hanya diwarnai gugatan-gugatan ke pengadilan. Diawali gugatan kubu Munas Ancol terhadap kubu Bali di pengadilan negeri Jakpus. Selanjutnya, kubu Munas Bali terhadap kubu Munas Ancol di pengadilan negeri Jakbar, yang sampai kemudian akhir-akhir ini sampai PTUN," ujar Akbar mewakili para senior Golkar yang mendampinginya saat konferensi pers penyampaian pernyataan sikap, saran dan pertimbangan untuk penyelamatan partai Golkar di Akbar Tanjung Institute, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (4/5/2015).
Akbar kembali menegaskan bahwa upaya islah yang sempat dilakukan kedua kubu tidak memberikan tawaran solusi.
"Bahwa islah pernah diupayakan tapi tak menghasilkan apa-apa," ungkap mantan ketua DPR RI itu.
Lebih lanjut Akbar mengatakan, kalau pun pengadilan akhirnya memutuskan salah satu pihak sebagai pemenang, tidak menutup kemungkinan pihak yang dikalahkan akan melakukan banding dan semakin memperpanjang masa menanti ketidakpastian.
"Tentu keputusan tersebut membutuhkan waktu yang panjang. Katakanlah empat bulan ke depan sehingga dapat mengakibatkan tidak ikut Pilkada," ucapnya.
Gagasan Munaslub, jelas Akbar, untuk mengantisipasi kekhawatiran Partai Golkar yang terancam tidak bisa ikut Pilkada serentak.
"Atas dasar itulah kami merasa terpanggil untuk menyatakan sikap, saran, dan pertimbangan kepada dua kubu dan seluruh stakeholder partai golkar untuk mendukung terlaksananya islah melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub)," tandasnya.(yn)