JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Politisi senior Partai Golkar Hajriyanto Yasin Thohari menilai, gagasan musyawarah luar biasa (Munaslub) yang disampaikan Akbar Tanjung sudah sangat terlambat.
Pasalnya, kata Hajriyanto, saat ini perpecahan Partai Golkar sudah terjadi di mana-mana, tidak hanya di tingkat pusat tetapi sudah terjadi juga di daerah-daerah.
"Saat ini ibaratnya nasi sudah menjadi bubur. Jadi kalau ada yang menggagas Munaslub susah sekali diwujudkannya," ujar Hajriyanto kepada TeropongSenayan di Jakarta, Selasa (5/5/2015).
Sebelumnya Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar hasil munas Riau 2009 Akbar Tanjung mengusulkan agar partai berlambang beringin itu menggelar Munaslub. Ia berharap dengan Munaslub itu Partai Golkar dapat segera mengakhiri konflik internal dan dapat mengikuti pilkada 2015.
Hajriyanto yang juga mantan wakil ketua MPR ini menambahkan, saat ia mengusulkan dilakukan munas rekonsiliasi situasinya belum serumit sekarang ini. Perpecahan pun baru terjadi di tingkat elit.
"Namun sayang, banyak yang menolak usul saya itu. Baik dari kubu ARB maupun dari kubu Agung Laksono," kenang Hajriyanto.
Menurutnya, meskipun sudah sangat terlambat, gagasan Munaslub atau apapun namanya yang bertujuan mengakhiri perpecahan masih bisa dilakukan untuk menyelamatkan partai. Persoalannya adalah apakah elit dari kubu ARB dan Agung punya kebesaran hati.
"Itulah yang saya masih ragu. Sebab, saya lihat keduanya punya sikap mundur isin atau mau mundur malu," pungkas Hajriyanto.(yn)