JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Bendahara Umum Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Bambang Soesatyo menilai saran Akbar Tanjung agar dilaksanakan musyawarah luar biasa (Munaslub) hanya menimbulkan masalah baru di partai penguasa Orde Baru tersebut.

"Siapa yang berhak sebagai penyelenggaranya. Oleh karena itu, Munaslub malah akan menimbulkan masalah baru dan siapa yang berani menjadi 'bandar' gelaran Munaslub tersebut yang sudah pasti memakan biaya sampai puluhan miliar rupiah," kata politisi yang akrab disapa Bamsoet itu saat dihubungi, Selasa (5/5/2015).

Dengan begitu, Bamsoet tegas menolak saran dari tokoh senior Golkar Akbar Tandjung yang meminta kedua mengambil jalan islah untuk menyelesaikan konflik melalui jalan menggelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).

"Pasti akan menimbulkan masalah baru tidak semudah itu menggelar hajatan (Munaslub) besar ini," katanya.

Anggota Komisi III ini pun kembali mempertanyakan soal pihak yang akan menanggung biaya pelaksanaan Munaslub tersebut seandainya acara itu digelar.

"Siapa yang biayai? Memangnya penyelenggaraan munas murah! Paling tidak gedung yang bisa menampung dua ribuan peserta dan penginapan untuk seribuan kamar selama minimal tiga malam kalau semua lancar. Kalau tidak, bisa semingguan. Sekurang-kurangnya harus siap Rp 20-30 miliar," pungkasnya.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar hasil munas Riau 2009 Akbar Tanjung bersama politisi senior Golkar lainnya seperti, Sri Rejeki Soemaryoto, Mahadi Sinambela, Irsyad Djuwaeli, Ibrahim Ambong, Anwar Arifin, Aisyah Hamid Baidlowi, Krissantono, Agusman Efendi, Simon Patrice Morin dan Budi Harsono berkumpul di Akbar Tanjung Institute, Senin (4/5/2015) dan sepakat untuk mengusulkan musyawarah luar biasa untuk mengakhiri kisruh internal Partai Golkar dan dapat mengikuti Pilkada 2015.(yn)