JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Aksi unjuk rasa 22 Mei berujung kerusuhan di sejumlah kawasan di Ibu Kota sejak Rabu (22/5/2019) dini hari. Kerusuhan terjadi bukan hanya di kawasan Jalan MH Thamrin kantor Bawaslu RI, tetapi juga Tanah Abang, Petamburan, dan Slipi.
Akibatnya, berbagai fasilitas umum rusak, dan akses transportasi terganggu. Para pedagang di sentra ekonomi Pasar Tanah Abang pun lumpuh selama dua hari terakhir, 22-23 Mei.
Merespon hal ini, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi mengaku prihatin atas serangkaian aksi unjuk rasa 22 Mei yang berujung kerusuhan tersebut.
Sebab, Prasetio mengatakan, kerusuhan yang terjadi di sekitar kawasanTanah Abang itumengakibatkan terganggunya perdagangan di pusat perbelanjaan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Akibat kerusuhan tersebut banyak pedagang yang memilih tidak berjualan, sehingga mereka kehilangan pendapatan.
"Biasanya perputaran uang di Pasar Tanah Abang itu bisa sekitar Rp 100 sampai Rp 200 miliar per hari. Akibat kerusuhan ini jelas perputaran uang jadi menurun, orang jadi terganggu dan bahkan takut mau ke Pasar Tanah Abang," kata Prasetio, Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Apalagi, kata Prasetio, di bulan Ramadhan menjelang lebaran seperti sekarang biasanya para pedagang panen rezeki.
"Harusnya ada peningkatan pendapatan dipeak seasonseperti ini untuk pedagang. Tapi melihat situasi dan kondisi seperti ini, rusuh di dekat Tanah Abang jelas membuat pendapatan pedagang jadi menurun, bahkan bisa hilang, karena banyak kios yang tutup," katanya.
Untuk itu, Prasetio berharap masyarakat, terutama pengunjuk rasa bisa menyampaikan aspirasinya dengan damai dan tertib. Dia berharap tidak ada lagi kerusuhan dalam menyampaikan pendapat.
"Tolong hargai juga masyarakat Jakarta yang lainnya, yang mencari rezeki. Kasihan pedagang-pedagang di Tanah Abang dan sekitarnya harus kehilangan pendapatan. Mereka jadi merugi. Masyarakat juga jadi susah untuk membeli barang, apalagi mau belanja untuk lebaran," kata politisi PDIP yang akrab disapa Pras ini.
Pras juga menyoroti perusakan fasilitas umum, salah satunya Stasiun Tanah Abang.
"Itu jalur vital, bukan cuma buat pedagang atau pembeli, tapi juga banyak pekerja yang menggunakan stasiun ini. Jangan merusak fasilitas umum. Ingat, sanksinya pidana!" ujar Pras. (Alf)