JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ada yang berbeda dari ruang fraksi PAN di DPRD DKI. Jika ruang fraksi partai lain di Kebon Sirih begitu terbuka, ruang fraksi Partai Matahari terbit itujustru terkesan eksklusif dan tertutup.
Pantauan di lokasi, untuk bisa masuk ke ruang dewan PAN harus menggunakan akses fingerprint. Partaiyang pada periode DPRDlalu hanya mendapatkan dua kursi di DPRD itu baru kali inimenerapkan sistem fingerprint.
Menurut ketua Fraksi PAN DPRD DKI, Lukmanul Hakim, penggunaan alat tersebut lantaran untuk memberikan kenyamanan bagi anggota dewan dari fraksinya.
“Yah karena memang kita ingin kerjanyaman. Lalu juga kan banyak staf ahli di fraksi jadi perlu dibatasi,” ujar Lukman kepada wartawan, Senin (14/10/2019).
Menurutnya,meski fraksinya terkesan eksklusif, namun sangat terbuka dengan masyarakat Jakarta yang ingin mengadukan persoalan.
”Prinsipnya, fraksi kita sangat terbuka kok,” imbuhnya.
Sontak, hal ini membuat partai Amien Raisyang mengklaim sebagaiparpol reformasi di Tanah Air itu dipertanyakan.
"Mau nyaman di rumah aja, DPRD itu rumah rakyat tempat rakyat mengadu kalau rumah rakyat sudah tertutup itu artinya wakil rakyatnya eksklusif dan tertutup bagi rakyatnya," kata konstituen PAN asal Jakarta Pusat, yang enggan disebutkan namanya.
"Katanya partai reformis, kok rumah rakyatdibuat tertutup?," sesalnya. (Alf)