Zoom
Oleh Mandra Pradipta pada hari Selasa, 26 Mei 2015 - 11:29:44 WIB
Bagikan Berita ini :

Bilang Jokowi Bohong, Alasan Ketua BEM UI Dinilai "Nggak" Jelas

71andiaulia.jpg
Andi Aulia Rahman (Sumber foto : Indra Kusuma/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR Johnny G Plate menilai, ungkapan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Andi Aulia Rahman yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) bohong alasannya tak masuk akal.

Sebab, kata dia, pembatalan untuk dialog terbuka dengan mahasiswa merupakan hal yang wajar bagi seorang Jokowi. Mengingat banyak agenda penting yang harus dilakukan olehnya.

"Kalau bilang Jokowi bohong karena jadwal, saya kira terlalu absurd. Semua ada tata cara protokolernya," kata Jhonny kepada TeropongSenayan di gedung Nusantara II DPR, Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Untuk itu, Jhonny mengharapkan agar mahasiswa bisa tenang dalam menyikapi pembatalan dialog terbuka ini, dan lebih mengedepankan tata krama komunikasi.

"Jokowi itu kan bukan pacar, dia sudah menjadi simbol negara. Mahasiswa kritis itu perlu, tapi yang rasional juga. Kalau kebijakan pro-rakyat tidak terealisasi oleh Jokowi, baru boleh bilang bohong," paparnya.

Ketua BEM UI Andi Aulia Rahman membeberkan kebohongan Presiden Jokowi di akun twitternya, @andiauliar yang sebelumnya melalui Mnteri Sekretaris Negara Pratikno menyatakan bersedia menemui aliansi mahasiswa pada Senin (25/5/2015), lantaran pada saat aksi 21 Mei Jokowi sedang melakukan kunjungan kerja ke Malang, Jawa Timur.

Namun, di waktu yang dijanjikan itu pihak Istana membatalkan pertemuan tersebut sehingga memancing kekecewaan mahasiswa. Untuk itu ketua BEM UI membuat tanda pagar (tagar) #JokowiBohong.

tag: #jokowi bohong  #ketua bem ui  #nasdem  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Zoom Lainnya
Zoom

Mengapa Jual Beli Jabatan Merupakan Modus Korupsi yang Populer?

Oleh Wiranto
pada hari Kamis, 06 Jan 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menangkap Walikota Bekasi Rahmat Effendi, pada Rabu (5/1/2022). KPK mengamankan 12 orang termasuk Wali Kota Bekasi Rahmat ...
Zoom

Anies dan Ridwan Kamil Akan Digugat Apindo, Ini Alasannya

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kini sedang berhadap-hadapan dengan pengusaha. Anies vs pengusaha ini terkait dengan keputusan Anies yang mengubah kenaikan UMP dari ...