JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Ada yang unik dari pemilihan Bupati Nias Selatan, Sumatera Utara, pada tahun 2020. Jika jika berjalan mulus, akan terjadi persaingan antara kakak beradik yang berkompetisi untuk memperebutkan posisi sebagai kepala daerah di Nias Selatan. Kedua kontestan tersebut adalah Hilarius Duha dan Monasduk Duha.
Hilarius Duha adalah kakak dari Monasduk Duha. Saat ini Hilarius adalah Bupati petahana dan rencananya akan maju kembali pada pilkada 2020 bersama PDIP. Sedangkan Monasduk Duha masih menjalani proses pendaftaran ke beberapa partai, yakni Nasdem, Golkar, dan Demokrat. Monasduk Duha sudah mengikuti pemaparan visi dan misi untuk mendapatkan dukungan dari partai politik.
Monasduk Duha, pada Pilkada 2020 akan berpasangan dengan Orudugo Halawa yang juga merupakan kader Partai Nasdem. Monasduk Duha, saat ini juga merupakan ASN di lingkup Pemkab Nias Selatan. Pada 22 November 2019, ia dilantik sebagai Asisten 3 dari jabatan sebelumnya sebagai Kadis Keuangan.
Pasangan Monasduk Duha dan Orudugo Halawa lebih dikenal dengan sebutan Mondorogo.
Mondrorogo dalam bahasa berarti: menjaga, memelihara, mengayomi, mengusahakan kehidupan dan kesejahteraan. Mondrorogo juga sekaligus merupakan singkatan dari nama Monasduk Duha dan Orudugo Halawa.
Apa yang diandalkan Monasduk untuk meraih simpati rakyat pada pilkada nanti? Kepada Teropongsenayan, Monasduk menceritakan bahwa dirinya memiliki beberapa pengalaman berharga selama menjadi pejabat di lingkungan Kabupaten Nias Selatan. Antara lain ia pernah menjabat Camat Teluk Dalam 2010-2012. Di sanalah, ia menempa mampuan dalam memimpin masyarakat. Antara lain, ia mampu melakukan penertiban terhadap pedagang-pedagang sehingga mereka akhirnya mau menempati pasar yang sudah dibangun oleh pemerintah daerah. Namanya Pasar Jepang yang berlokasi di dekat dermaga.
"Saya turun ke lapangan dan mencari masukkan langsung dari para pedagang," katanya. Ia memberi contoh, setiap hari bersama istrinya pergi ke pasar untuk berbelanja. Bukan cuma belanja, ia sekaligus mendengarkan aspirasi pedagang. Dari masukan para pedagang akhirnya didapat informasi mengapa mereka tidak mau menempati pasar yang baru.
Antara lain, pedagang tidak suka dengan kondisi pasar yang tidak menyediakan meja untuk menjajakan dagangan. Para pedagang juga tidak memiliki meja untuk mencincang daging babi. Lampu di pasar tersebut padam di malam hari. Akibatnya mereka tidak bisa beraktivitas di malam hari. "Saya kemudian melakukan berbagai macam langkah untuk mengajak pedagang agar mau berdagang di pasar yang baru," kata Monasduk.
Ia kemudian menempatkan petugas kebersihan di pasar yang baru. Para petugas berjaga-jaga untuk selalu membersihkan pasar sehingga para konsumen bersedia datang. Dengan pasar yang bersih maka diharapkan pengunjung juga merasa senang.
Untuk meyakinkan para pedagang, Monasduk juga membuat tempat memotong daging yang terbuat dari semen. Intinya, semua keluh kesah didengarkan, semua memasukkan diperhatikan. Dengan berbagai pendekatan kepada para pedagang tersebut, mereka pun bersedia pindah lokasi ke pasar yang baru.
Monasduk berani melakukan tindakan tegas, antara lain dengan membongkar kios milik pejabat. "Kios yang dikuasai pejabat dikunci dan dipakai untuk menyimpan barang-barang bekas," kata Monasduk kesal. Melihat kondisi itu, Monasduk meminta petugas untuk membongkar kios-kios yang tidak terawat tersebut. Setelah kios dibersihkan dan direnovasi secukupnya akhirnya dilelang kepada para pedagang. Para pedagang pun merasa senang karena mereka menempati kios yang bersih. Pengunjung pun perlahan-lahan semakin banyak.
Apa yang dilakukan Monasduk tersebut tidaklah segampang membalikkan tangan. "Saya dicap sebagai camat yang terlalu keras oleh sebagian orang," katanya. Tapi kenyataannya masyarakat menghargai langkah Monasduk.
Pengalaman lainnya adalah saat Monasduk mendapatkan tantangan berupa kondisi kota yang tidak nyaman dan rusak akibat gempa yang terjadi 2005. Saat itu banyak bangunan-bangunan didirikan di pinggir-pinggir jalan sehingga tidak enak dipandang dan mengganggu lalu lintas. Pada awalnya, pemilik bangunan tidak mau membongkar bangunan liar tersebut. Seperti biasanya, Monasduk kembali melakukan pendekatan kepada masyarakat yang akhirnya bersedia membongkar bangunan liar tersebut.
Selain itu, Monasduk juga membangun taman-taman umum yang bisa dinikmati masyarakat. Saat itu, masyarakat juga banyak yang menentang pembangunan taman dengan berbagai alasan. "Saya meyakinkan kepada mereka bahwa dengan taman tersebut masyarakat akan menjadi nyaman dan kota terlihat indah," kata Monasduk saat membujuk masyarakat. D pendekatan yang benar, akhirnya masyarakat mendukung program pembangunan taman. "Bahkan ada yang menyerahkan tanahnya untuk dijadikan taman dengan sukarela," ujarnya lebih lanjut.
Dengan gaya pendekatan yang merakyat, Monasduk yakin bisa mengambil hati masyarakat untuk memilihnya di Pilkada 2020. "Saya adalah enoni atau dalam bahasa Nias artinya suruhan atau pelayan masyarakat," kata Monasduk menjelaskan. Karenanya, dia akan mengabdikan sepenuhnya kepada masyarakat sekiranya terpilih menjadi Bupati pada Pilkada mendatang.
Sambutan Positif dari Partai
Monasduk mengatakan, partai Nasdem, Golkar, Demokrat, Gerindra, dan PKB telah menerima Visi dan Misi yang ia sodorkan. "Saya menyampaikan pendekatan yang sederhana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Di depan para petinggi partai, Monasduk menceritakan tentang bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan masyarakat Nias Selatan. Antara lain, ia mengusulkan agar pemerintah daerah membantu para nelayan untuk memiliki kapal yang memadai. Dengan memiliki kapal yang mampu menangkap ikan lebih banyak, para nelayan bisa sejahtera.
Saat ini terjadi ironi di mana masyarakat Nias Selatan yang notabene memiliki laut dengan potensi ikan besar, justru harus membeli lebih mahal dibanding warga di Sibolga. Harga ikan di Nias Selatan mencapai Rp40.000 per kg. Uniknya harga ikan di Sibolga justru lebih murah, padahal mereka menangkap ikan dari lautan Nias Selatan. Hal ini terjadi karena kapal-kapal milik nelayan di Sibolga memiliki daya tangkap yang besar sehingga jumlah ikan yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan nelayan di Nias Selatan. Karena pasokan ikan cukup besar maka harganya relatif murah di Sibolga. Harga ikan yang murah itu kemudian dijual ke warga Nias Selatan.
Monasduk menghitung, jika para nelayan di Nias Selatan mampu menangkap ikan lebih banyak, maka harganya juga akan menurun. Sebut saja misalnya jika harga ikan turun menjadi Rp20.000, maka masyarakat bisa menghemat uang banyak sekali. Di seluruh Nias Selatan ada sekitar 80.000 kepala keluarga. Jika setiap kepala keluarga bisa menghemat Rp20.000, dikalikan 365 hari dalam satu tahun, maka uang yang bisa dihemat mencapai Rp600 miliar. "Itu adalah angka yang cukup besar mengingat APBD Nias Selatan sekitar Ep1,5 triliun," katanya.
Dengan meningkatkan kesejahteraan para nelayan sekaligus akan meningkatkan masyarakat pada umumnya. Masyarakat bisa membeli ikan lebih murah sehingga asupan gizi lebih banyak. Kesejahteraan mereka juga semakin meningkat.
Itulah salah satu impian Monasduk jika terpilih menjadi Bupati Nias Selatan.
Pasangan Monasduk Duha dan Orudugo Halawa memiliki
visi berupa Terwujudnya Masyarakat Nias Selatan yang Berkarakter, Berkeadilan, Sejahtera, Mandiri dan Berdaya Saing.
Sedangkan Misi terdiri dari; Membangunn kultur pemerintahan (internal birokrasi) yang sehat, bersih, bersahabat, santun, dan bermartabat serta berwibawa;
Menciptakan dan menyediakan layanan publik yang tanggap, cepat dan bersahabat bagi seluruh masyarakat Nias Selatan;
Menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat serta jaminan penyediaan gizi anak yang baik dan memadai;
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berakhlak, unggul dan cerdas melalui program penyelenggaraan sistem pendidikan yang berkarakter dan berdaya saing (kompetitif);
Membangun paradigma serta model ekonomi kerakyatan yang kreatif, produktif dan inovatif melalui pemberdayaan di bidang pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan, demi terwujudnya Nias Selatan yang mandiri dan berswasembada pangan;
Menciptakan serta membangun dunia usaha dan investasi yang adil, merata dan pro masyarakat demi terwujudnya Nias Selatan yang berkeadilan-sejahtera dan mandiri;
Membangun sarana dan prasarana (infrastruktur) yang bermanfaat serta bersentuhan langsung dengan kelancaran aktivitas kehidupan keseharian masyarakat;Menggali, melestarikan serta menjaga eksistensi nilai-nilai budaya, adat-istiadat, tradisi, serta kearifan lokal dan situs-situs budaya peninggalan leluhur masyarakat Nias Selatan;
Menumbuhkembangkan secara serius, terarah dan terencana potensi wisata dan alam demi terwujudnya Nias Selatan sebagai Gerbang Destinasi Wisata Dunia;
Membangun taman rekreasi yang ramah lingkungan, menarik dan bersahabat; serta mendesain dan membangun kembali wajah Ibu Kota Kabupaten Nias Selatan menjadi kota modern, hijau dan asri, aman, bersih, rapi, tertib, teratur, ramah dan bersahabat.
PROFIL MONASDUK DUHA
Tempat/ tanggal lahir:
Telukdalam, 27-07-1969
Jenis Kelamin:
Laki-laki
Agama:
Kristen
Alamat:
Jl.Pelita No. 100 Pasir Putih
RIWAYAT PENDIDIKAN
SD Negeri No.071108 Hilisataro, Kecamatan Telukdalam, Kab. Nias Prov. Sumut
SMP Negeri 142 Kebonjeruk, Jakarta Barat
SMA Negeri 54 Jatinegara, Jakarta Timur
RIWAYAT PEKERJAAN
Kasi Pemerintahan Pada Kantor Camat Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan, September 2006-November 2008
Sekcam Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan, November 2008-Desember 2008
Penjabat Sementara Kepala Desa Hiligeho, Kec. Teluk Dalam tahun 2006-2008
Penjabat Sementara Kepala Desa Bawolowalani, Kec. Teluk Dalam tahun 2010-2011
Kepala Bidang Perekonomian pada Bappeda Kab. Nias Selatan Desember 2008-Februari 2010
Kepala Bidang Tata Ruang dan Permukiman pada Dinas Kimpraswil, Kab. Nias Selatan, Februari 2010-April 2010
Camat Teluk Dalam, April 2010-Februari 2012
Kepala Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Nias Selatan, Februari 2012-Juli 2012
Kepala Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Nias Selatan, Juli 2012-Januari 2014
Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Tata Kota Kabupaten Nias Selatan, Januari 2014-Juni 2014
Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Nias Selatan, Juni 2014-November 2016
Plt. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan, dan Aset Daerah Kabupaten Nias Selatan, November 2016-Desember 2016
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan, dan Aset Daerah Kabupaten Nias Selatan, Desember 2016 hingga sekarang.
PENGALAMAN ORGANISASI
Ketua Yayasan Pendidikan BNKP Nias Selatan 2017-2022
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), Kab. Nias Selatan, 2016-2021
Koordinator Panitia Pelaksana Kegiatan Pesta Yaahowu se-Kepulauan Nias, di Kab. Nias Selatan, Tahun 2016
Ketua Dewan Penyantun Komite Olahraga Nasional Indonesia Nias Selatan (KONI) 2016-2021
Panitia pada Penyelenggaraan Bupati Cup-II Tahun 2004 Kab. Nias
Panitia Pelaksana Pertandingan Bulutangkis dalam Rangka HUT RI ke-59 Tahun 2004
Panitia Penyelenggara Persidangan Majelis Sinode ke-54 BNKP Tahun 2007
Ketua Umum Panitia Pembangunan Gedung Gereja BNKP Jemaat Persiapan Gratia, Desa Bawonifaoso Resort 10 BNKP, Kab. Nias Selatan Tahun 2018
Anggota Majelis Jemaat, SNK, Diaken dan Personalia Komisi-komisi Jemaat BNKP Yohanes Teluk Dalam Resort 10 BNKP 2017-2022
Panitia Peresmian Gedung Gereja BNKP Jemaat Yohanes Teluk Dalam Tahun 2019
Ketua Umum Panitia Perayaan Hari-hari Besar Gerejawi BNKP Jemaat Yohanes Teluk Dalam Tahun 2014
Ketua Komisi Kaum Bapak Gereja BNKP Jemaat Yohanes Teluk Dalam 2014-2017
Panitia Perayaan Natal Umum BNKP Jemaat Yohanes Teluk Dalam Tahun 2013
Panitia Penyelenggara Yubileum 150 Tahun Misi di Nias Tahun 2014
PENGHARGAAN
Piagam Tanda Kehormatan Presiden Republik Indonesia sebagai Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya X Tahun 2012
Piagam Penghargaan Gubernur Sumatera Utara sebagai Juara Kabupaten Kecamatan Terbaik Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011
Piagam Penghargaan Bupati Nias Selatan sebagai Juara-I Penilaian Kecamatan Terbaik Tingkat Kabupaten Nias Selatan T.A 2011
Piagam Penghargaan Panitia Penyelenggara Kejuaraan Cabang PBSI Kab. Nias Memperebutkan Bupati Cup-I Tahun 2003
Piagam Penghargaan Panitia Penyelenggara Kejuaraan Cabang Bulutangkis PBSI Kab. Nias, memperebutkan Piala Bupati Cup-II Tahun 2004