Jakarta
Oleh Rihad pada hari Rabu, 17 Jun 2020 - 23:42:09 WIB
Bagikan Berita ini :

Anies Paksa Pemilik Kios Patuhi Aturan Ganjil Genap

tscom_news_photo_1592412129.jpg
Anies di pasar (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerapkan ganjil genap untuk pedagang. Anies memberi pilihan mengikuti kebijakan ganjil-genap buka kios atau pasar tidak buka sama sekali.

"Saya sampaikan pada pedagang , pilihannya sederhana, ganjil-genap sekarang atau tidak buka sama sekali. Kalau mau ikut ganjil-genap, kita buka sekarang. Kalau tidak, tidak buka," kata Anies di Jakarta, Rabu petang (17/6).

Menurut Anies, kebijakan ganjil genap tersebut harus dilakukan karena saat ini dengan adanya pandemi virus berbahaya, kapasitasnya baik pedagang dan pembeli hanya boleh 50 persen dulu demi keselamatan pedagang dan pembeli itu sendiri.

"Jadi ini bukan semata-mata soal ganjil dan genap. Ini adalah soal keselamatan pedagang dan keselamatan pembeli," kata Anies.

Sistem ganjil genap ini sendiri diterapkan untuk mengurangi kepadatan di dalam pasar tradisional karena berada di kerumunan bisa meningkatkan risiko penularan COVID-19.

Terlebih, kata Anies, saat ini sudah ada puluhan pedagang pasar tradisional yang terkonfirmasi positif penyakit yang disebabkan oleh virus corona (SARS-CoV-2) ini.

Sementara itu, Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (Ikappi) menolak pemberlakuan sistem ganjil-genap dalam operasional pasar tradisional. Alasannya, aturan tersebut dinilai sangat merugikan pedagang hingga dianggap tak efektif mencegah penularan virus corona.

Ketua Umum Ikapi Abdullah Mansuri mengatakan aturan ganjil-genap dapat dilakukan sebagai opsi terakhir jika protokol kesehatan lain terbukti tidak efektif diterapkan di pasar tradisional.

"Aturan ini pun terburu-buru diterapkan, ketika protokol kesehatan belum sepenuhnya dijalankan sementara sisi ekonomi dan sosialnya belum diperhatikan," katanya.

Menurut dia, dengan diberlakukannya kebijakan ganjil-genap pada kios-kios pedagang di pasar tradisional justru semakin meningkatkan potensi kerumunan dan risiko penularan virus.

Hal itu, katanya, jumlah pedagang yang berjualan hanya separuh dengan jumlah pengunjungnya tetap sama. Tak hanya itu, dari sisi ekonomi pedagang pun sangat dirugikan.

Karena banyak bahan dagangan yang dijual pedagang pasar merupakan barang tak tahan lama dan cepat busuk jika dijual dua hari berikutnya lantaran kios ditutup yang berpengaruh pada pendapatannya.

tag: #anies-baswedan  #pasar  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...