Zoom
Oleh Rihad pada hari Rabu, 23 Des 2020 - 15:45:51 WIB
Bagikan Berita ini :

Tantangan Besar Menghadang Yaqut, Apa Itu?

tscom_news_photo_1608713151.png
Yaqut Cholil Qoumas sebagai menteri agama baru menggantikan Fachrul Razi. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah mengangkat Yaqut Cholil Qoumas sebagai menteri agama baru menggantikan Fachrul Razi.

Yaqut bersama lima menteri baru dalam reshuffle kabinet rencananya dilantik Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Rabu (23/12) siang.

Gus Yaqut menyatakan kaget menerima tugas baru tersebut. "Yang saya rasakan adalah kaget karena dalam mimpi liar saya tidak pernah membayangkan menjadi menteri agama," kata Gus Yaqut lewat unggahan Instagram @gusyaqut, dikutip Rabu (23/12/2020).

Dia siap menjalankan tugas dan amanah yang sudah diberikan sebaik-baiknya. "Saya sudah bertekad untuk mewakafkan seluruh hidup dan apa yang saya miliki untuk bangsa dan negara," katanya.

Ketua Umum GP Ansor tersebut menyampaikan bagaimana menjadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi. Artinya, agama sebisa mungkin tidak lagi menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintah atau merebut kekuasaan.

"Agama biar menjadi inspirasi dan biarkan agama membawa nilai-nilai kebaikan dan nilai-nilai kedamaian dalam berbangsa dan bernegara," ujarnya.

Ketika usai serah terima jabatan dengan Menag sebelumnya Fachrul Razi, Rabu (23/12), Yaqut menegaskan ke depan, Kementerian bervisi ikhlas beramal ini akan menjadi teladan dan inspirasi terkait toleransi beragama.

"Semua harus dimulai dari Kementerian ini oleh karena itu tentu ke depan saya akan minta kerjasama dari bapak ibu sekalian dalam mewujudkan cita-cita ini, bagaimana Kementerian Agama ini benar-benar bisa menjadi Kementerian semuanya dan agama ini akan menjadi inspirasi bukan aspirasi, agama kita kembalikan kepada fungsinya yang mendamaikan," ungkapnya.

Ia pun meminta jajaran kemenag agar bekerja sama melakukan pengabdian kepada bangsa dan negara.

"Terima kasih terutama kepada Pak Fachrul Rozi yang tentu sudah meninggalkan legacy yang luar biasa baiknya, apa yang sudah menjadi warisan peninggalan dari Pak Fachrul Rozi, yang saya dengar, saya amati, saya lihat sudah sangat luar biasa," ujar Yaqut.

Tugas Berat Menantang

Menurut Gus Yaqut, tugasnya sebagai menag tak mudah. Pertama, bagaimana merekatkan ukhuwah Islamiyah. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Islam, negara akan damai kalau sesama Muslim memiliki persatuan di antara mereka.

Kedua, meningkatkan ukhuwah wathaniyah atau solidaritas antar warga negara. Gus Yaqut menilai, Indonesia merdeka dari penjajah karena kontribusi semua agama, bukan hanya Islam.

"Tak ada satu kelompok pun, satu agama pun yang mengklaim merasa memiliki negara ini. Semua berhak memiliki negara ini," katanya.

Gus Yaqut juga menekankan pentingnya ukhuwah basariyah atau persaudaraan antar umat manusia. Mengutip perkataan sahabat Nabi Ali bin Abi Thalib, dia mengatakan, kita semua bersaudara. Jika tidak dalam iman, maka kita semua bersaudara dalam kemanusiaan.

"Saya kira ini penting kesadaran bagi seluruh warga bangsa ini. Jika ini dilakukan, maka saya meyakini ke depan Indonesia akan jauh lebih tentram," kata Gus Yaqut.

Beberapa pihak menilai sejumlah pekerjaan rumah sudah menanti Gus Yaqut, khususnya tentang toleransi beragama. Catatan dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) sepanjang 2020 menemukan setidaknya terjadi 48 peristiwa pelanggaran terhadap kebebasan beragama dan beribadah di 17 Provinsi di Indonesia.

Tiga provinsi dengan angka tertinggi adalah Jawa Barat dengan 10 peristiwa, Jawa Timur 6 peristiwa, dan Jawa Tengah 5 peristiwa.

Peristiwa pelanggaran itu didominasi serangan, pembatasan, diskriminasi yang dilakukan oleh satu kelompok masyarakat terhadap suatu aktivitas agama dan ibadah yang dilakukan kelompok lainnya.

Menko Polhukam Mahfud MD, belum lama ini mengatakan aksi-aksi dan paham-paham radikalisme memang mulai kembali bermunculan di Indonesia. Menurutnya, keutuhan ideologi Indonesia saat ini sedang dihadapkan dengan segala bentuk radikalisme. Terkait radikalisme itu, Yaqut pun memiliki pekerjaan rumah untuk membersihkan citra Kemenag terkait mitigasi radikalisme yang justru kerap kali menimbulkan polemik saat Menag masih dijabat Fachrul Razi.

Pada 25 November lalu, Menag Fachrul Razi yang juga dikenal pernah menjadi Wakil Panglima TNI itu sempat mengatakan tindakan kekejian dan kekerasan yang mengatasnamakan agama atau seolah-olah sebagai perintah agama marak terjadi akhir-akhir ini. Fachrul mengatakan tindakan tidak terpuji itu selalu dimulai dari intoleransi, kemudian dilanjutkan dengan ujaran kebencian untuk menghasut tindak kekerasan yang dibalut dengan ajaran agama.

tag: #gus-yaqut  #kementerian-agama  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
HUT RI 79 - SOKSI
advertisement
HUT RI 79 - ADIES KADIR
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Zoom Lainnya
Zoom

Mengapa Jual Beli Jabatan Merupakan Modus Korupsi yang Populer?

Oleh Wiranto
pada hari Kamis, 06 Jan 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menangkap Walikota Bekasi Rahmat Effendi, pada Rabu (5/1/2022). KPK mengamankan 12 orang termasuk Wali Kota Bekasi Rahmat ...
Zoom

Anies dan Ridwan Kamil Akan Digugat Apindo, Ini Alasannya

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kini sedang berhadap-hadapan dengan pengusaha. Anies vs pengusaha ini terkait dengan keputusan Anies yang mengubah kenaikan UMP dari ...