Opini
Oleh Haris Rusly (Petisi 28) pada hari Kamis, 11 Jun 2015 - 06:41:35 WIB
Bagikan Berita ini :

Runtuhnya Sistem Negara di Era Reformasi

49HarisRusly-indra-tscom.jpg
Haris Rusly (Sumber foto : Indra Kusuma/TeropongSenayan)

Selain Tuhan Yang Maha Kuasa, nampaknya tak akan ada kekuatan yang mampu mencegah keruntuhan sistem negara era reformasi yang pasti berdampak pada timbulnya perang saudara (Baratayudha).

Bila krisis yang menimpa sebuah negara masih menyentuh aspek politik dan ekonomi, itu masih relatif mudah diatasi. Ada banyak negara di dunia yang sering mengalami krisis ekonomi dan krisis jatuh bangun pemerintahan, tapi masih tetap kokoh berdiri.

Namun, jika sebuah bangsa telah mengalami krisis yang menyentuh jantung kehidupannya, yaitu krisis moralitas dan nilai-nilai yang menjadi panduan kehidupan bernegara, maka kita tak akan mampu mencegah jalannya bangsa tersebut menuju keruntuhannya.

Sejarah mengajarkan, selain invasi bangsa lain dan bencana alam, tenggelamnya sebuah bangsa juga disebabkan karena runtuhnya moralitas dan nilai-nilai, yang mengubah kebersamaan menjadi mementingkan kepentingan individu dan kelompok (agama, suku & parpol), mengubah rasa saling percaya menjadi saling curiga, mengubah persatuan jadi perpecahan.

Karena itu, kita hanya bisa mempercepat dan mengarahkan keruntuhan sistem negara era reformasi yang pasti berdampak pada Baratayudha, untuk tujuan meminimalisir ekses negatif terhadap masa depan bangsa dan negara.

Apapun obat mujarabnya, rasanya saat ini sangat sulit menyembuhkan penyakit bangsa yang telah kronis. Kini, keruntuhan moral dan nilai-nilai telah menimpa mereka yang berkuasa di eksekutif, yudikatif dan legislatif, juga di gerakan masyarakat sipil (LSM & gerakan mahasiswa & intelektual). Bahkan, media massa yang harusnya menjadi kekuatan kontrol independen, tapi justru menjadi alat kepentingan parpol maling.

Tak perlu heran jika terjadi gontok-gontokan antar institusi negara yang lebih buruk dari kebun binatang, lantaran pejabatnya adalah produk yang tak lepas dari sistem dan situasi politik Pemilu 2014 yang diwarnai politik uang.(*)

TeropongRakyat adalah media warga. Setiap opini/berita di TeropongRakyat menjadi tanggung jawab Penulis.

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #reformasi  #sistem negara  #baratayudha  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
HUT R1 2025 AHMAD NAJIB
advertisement
HUT RI 2025 M HEKAL
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Abolisi dan Amnesti: Jalan Menuju Rekonsiliasi Nasional dan Kebangkitan Ekonomi

Oleh Ariady Achmad dan Team teropongsenayan.com
pada hari Selasa, 05 Agu 2025
Pemberian amnesti kepada Hasto Kristiyanto dan abolisi kepada Thomas Lembong oleh Presiden Prabowo Subianto bukanlah sekadar keputusan politik biasa. Sebagaimana ditegaskan oleh Haris Rusly Moti, ...
Opini

Selesaikan Polemik Ijazah Presiden Jokowi dengan Transparansi, Bukan Kriminalisasi

Polemik soal keaslian ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, telah berulang kali mencuat dan menimbulkan pro-kontra di tengah masyarakat. Sebuah persoalan yang sebenarnya bisa selesai ...