Oleh Prof. Arya Hadi Dharmawan pada hari Kamis, 09 Jan 2025 - 13:06:03 WIB
Bagikan Berita ini :

Surat Terbuka Prof. Arya Hadi Dharmawan, Ahli Kehutanan IPB: Kepada Yth. Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto

tscom_news_photo_1736402763.jpg
(Sumber foto : )

Pak Presiden yang Terhormat,

Pernyataan Bapak yang menyebut "jangan takut deforestasi" dan menyamakan kelapa sawit dengan tanaman hutan lain hanya karena sama-sama berdaun hijau sungguh meresahkan. Sebagai seorang warga negara sekaligus akademisi, saya merasa perlu menyampaikan pandangan bahwa hutan bukan sekadar soal karbon atau daun hijau, tetapi lebih luas: tentang ekosistem, keanekaragaman hayati, dan keberlanjutan kehidupan.

Pak Presiden,

Hutan bukan hanya sekumpulan pohon. Ia adalah ekosistem kompleks yang menopang kehidupan satwa liar, menyediakan sumber daya tumbuhan obat, menjaga siklus hidrologi, dan menjadi rumah bagi masyarakat adat. Perkebunan sawit, dengan karakteristiknya yang monokultur, tidak dapat menggantikan fungsi hutan. Pernyataan bahwa sawit dan hutan setara karena sama-sama menyerap karbon adalah penyederhanaan yang menyesatkan.

Perkebunan sawit memberikan kontribusi ekonomi besar, dengan nilai Rp 400 triliun per tahun. Namun, apakah hidup kita harus direduksi menjadi soal uang semata? Hutan memberikan nilai ekologis yang tak ternilai: oksigen yang kita hirup, air yang kita minum, dan habitat yang kaya keanekaragaman hayati. Semua itu tidak bisa diukur dengan angka, tetapi manfaatnya nyata bagi kehidupan.

Pak Presiden,

Sebagai pemimpin bangsa, saya berharap Bapak mengambil sikap tegas dalam melindungi hutan. Deforestasi membawa dampak serius: banjir, perubahan iklim, kehilangan spesies, dan kehancuran mata pencaharian masyarakat lokal. Dunia internasional memandang Indonesia sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati terkaya. Namun, pandangan itu bisa berubah jika kita justru membiarkan deforestasi berlanjut.

Saya mengajak Bapak untuk berdialog dengan para ahli di berbagai bidang—kehutanan, ekologi, sosiologi, hingga antropologi—agar kebijakan yang diambil mencerminkan semangat keberlanjutan. Mari kita kembangkan sawit tanpa merusak hutan, seperti yang juga diajarkan oleh agama dan dijamin oleh konstitusi kita, UUD 1945.

Pak Presiden,

Hentikan deforestasi. Jagalah hutan untuk generasi mendatang. Keputusan Bapak akan menentukan masa depan Indonesia: apakah kita menjadi bangsa yang bijaksana menjaga alam, atau bangsa yang kehilangan warisan ekologisnya.

Salam hormat,
Prof. Arya Hadi Dharmawan
Warga Indonesia,
Dosen di KawasanDramaga,Bogor

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Lainnya
Opini

Selamat Jalan Sri Rukiyatin: Sebuah Pengingat Nilai Kemanusiaan di Tengah Erosi Peradaban

Oleh Agusto Sulistio
pada hari Kamis, 09 Jan 2025
Di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan digitalisasi, dunia kerap terjebak dalam ritme individualis yang mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. Interaksi manusia semakin digantikan oleh ...
Opini

Transformasi Partai Politik: Usulan kepada Presiden Prabowo Subianto dan DPR

Salah satu aspek fundamental dalam sistem demokrasi adalah peran partai politik sebagai penjaga kepentingan publik. Namun, dalam praktiknya, banyak partai lebih berorientasi pada kepentingan elit ...