Oleh Dr. Satrio Arismunandar pada hari Kamis, 09 Jan 2025 - 13:43:08 WIB
Bagikan Berita ini :

DENNY JA: SEORANG JENIUS MODERN ASAL INDONESIA

tscom_news_photo_1736404988.jpg
(Sumber foto : )

Merayakan 62 tahun usia Denny JA pada 4 Januari 2025, saya bertanya-tanya, apa judul paling tepat bagi biografinya? Jika saya menjadi penulis biografinya, judul di atas yang akan saya gunakan.

Saya mengenal Denny JA sejak awal 1980-an saat kami menjadi mahasiswa Universitas Indonesia. Saya masuk Jurusan Elektro FTUI pada 1980, sedangkan Denny JA masuk Jurusan Arsitektur pada 1981 sebelum akhirnya pindah ke Fakultas Hukum. Perjalanan pendidikan dan karier kami memang berbeda, tetapi hubungan kami tetap terjaga, bahkan semakin dekat dalam lima tahun terakhir.

Berbekal kedekatan ini, saya merasa memiliki perspektif yang lebih mendalam dan akurat tentang seorang Denny JA—tokoh multidimensional yang tak hanya membangun karier, tetapi juga merumuskan visi besar untuk bangsa ini.


---

Mendefinisikan Jenius: Mewujudkan Inovasi Lintas Zaman

Dalam sejarah, gelar “jenius” diberikan kepada sosok yang mampu melampaui batas-batas era mereka. Leonardo da Vinci menguasai seni, sains, dan teknik. Rabindranath Tagore membawa pesan filsafat melalui sastra. Indonesia kini memiliki figur serupa: Denny JA.

Denny adalah pemikir multidisiplin yang mengintegrasikan inovasi dalam politik, sastra, spiritualitas, dan teknologi. Kontribusinya membentang dari dunia politik hingga seni, media sosial, dan aktivisme sosial. Ia bukan hanya tokoh nasional tetapi juga penggerak global.


---

Jenius di Dunia Politik: Menciptakan Revolusi Strategi

Denny JA mendirikan Lingkaran Survei Indonesia (LSI), lembaga survei pertama di Indonesia yang berbasis metode ilmiah. Sebelum era LSI, politik Indonesia mengandalkan intuisi dan karisma. Dengan pendekatan berbasis data dan strategi komunikasi, Denny memimpin kemenangan lima pemilu presiden berturut-turut (2004–2024), puluhan gubernur, dan ratusan kepala daerah.

Keahliannya bukan hanya pada data, tetapi juga kemampuan merangkai narasi yang menyentuh hati rakyat. Inovasi ini menjadikan Denny sebagai pelopor "soft power" dalam politik Indonesia.


---

Menghidupkan Genre Puisi Esai

Dalam dunia sastra, Denny JA menciptakan genre baru: puisi esai. Debutnya, Atas Nama Cinta (2012), menyoroti diskriminasi dan kesetaraan gender. Genre ini memadukan keindahan estetika dengan isu sosial yang mendalam. Dalam satu dekade, lebih dari 150 buku puisi esai telah diterbitkan di Asia Tenggara, menjadikannya alat advokasi sosial yang kuat.


---

Pengaruh Global di Era Digital

Sebagai salah satu tokoh pertama di Indonesia yang memahami potensi media sosial, Denny JA memanfaatkan platform ini untuk membentuk opini publik. Pada 2014, TIME memasukkannya ke dalam daftar "30 Most Influential People on the Internet" karena keberhasilannya menggunakan media sosial dalam memobilisasi massa.


---

Aktivisme Sosial Melalui Seni

Denny JA mendirikan Gerakan Indonesia Tanpa Diskriminasi, memanfaatkan seni sebagai alat advokasi. Karya-karya seperti puisi esai dan video pendek berhasil mengedukasi masyarakat tentang toleransi dan hak asasi manusia. Denny mengintegrasikan seni dengan aktivisme, menjadikannya alat perubahan sosial yang efektif.


---

Kreativitas Multidisipliner

Apa yang membedakan Denny JA dari tokoh lainnya? Ia melampaui batas-batas disiplin ilmu:

1. Politik: Menciptakan revolusi strategi berbasis data.


2. Sastra: Menginspirasi generasi baru dengan genre puisi esai.


3. Teknologi: Mengintegrasikan seni dan kecerdasan buatan.


4. Spiritualitas: Menyusun prinsip emas untuk hidup harmonis di era AI.


---

Kesimpulan

Denny JA adalah representasi jenius modern Indonesia. Inovasinya dalam politik, sastra, dan media sosial memberikan dampak luas, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di tingkat global.

Ia adalah inspirasi bagi generasi muda, membuktikan bahwa kreativitas, empati, dan keberanian untuk berinovasi adalah kekuatan yang mampu mengubah dunia.

Semoga Denny JA terus menjadi mercusuar kebijaksanaan bagi bangsa dan dunia. ***

Dr. Satrio Arismunandar adalah seorang jurnalis, akademisi, dan penulis seniordiIndonesia.

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement