Jakarta, 21 Februari 2025 -Pembentukan Danantara sebagai super holding BUMN memicu perdebatan luas di kalangan ekonom, akademisi, dan praktisi bisnis. Tujuan utama dari entitas ini adalah untuk menggabungkan berbagai BUMN di bawah satu kendali dengan harapan meningkatkan efisiensi dan daya saing. Namun, ada berbagai pandangan mengenai apakah langkah ini lebih merupakan strategi bisnis atau justru alat politik yang dapat memperburuk intervensi dalam pengelolaan ekonomi.
Latar Belakang Konsep Danantara
Danantara digagas sebagai upaya untuk menciptakan model super holding yang sejalan dengan contoh yang diterapkan di negara lain, seperti Temasek di Singapura dan Hasanah di Malaysia. Dengan menggabungkan berbagai BUMN, diharapkan dapat terbentuk sinergi yang lebih baik dalam pengelolaan sumber daya dan investasi.
Namun, kritik muncul dari berbagai pihak yang meragukan efektivitas konsep ini, terutama terkait dengan potensi intervensi politik dan lemahnya tata kelola. Beberapa ekonom menilai bahwa jika tidak dikelola dengan baik, Danantara dapat menjadi alat bagi kepentingan politik tertentu dan berisiko menjadi beban bagi perekonomian nasional.
Potensi Manfaat Danantara
1. Efisiensi Operasional
Penggabungan berbagai BUMN di bawah satu entitas besar dapat meningkatkan efisiensi manajerial dan operasional.
Mengurangi duplikasi fungsi dan birokrasi dalam pengelolaan BUMN.
2. Peningkatan Daya Saing
Dengan pengelolaan yang lebih profesional, BUMN yang tergabung dalam Danantara dapat lebih kompetitif di tingkat global.
Potensi menarik lebih banyak investasi asing dan memperluas jaringan bisnis.
3. Konsolidasi Keuangan
Memungkinkan pemanfaatan dividen BUMN secara lebih terstruktur untuk proyek strategis nasional.
Mengurangi ketergantungan pada utang sebagai sumber pendanaan proyek infrastruktur.
1. Potensi Intervensi Politik
Jika tidak dikelola secara independen, Danantara dapat menjadi instrumen politik yang menguntungkan kelompok tertentu.
Risiko penunjukan pejabat berdasarkan kepentingan politik daripada kompetensi profesional.
2. Ketidakjelasan Model Bisnis
Masih ada perdebatan mengenai visi, misi, dan model bisnis yang akan diterapkan dalam pengelolaan Danantara.
Perlu kejelasan mengenai bagaimana Danantara akan membangun ekosistem bisnis yang menguntungkan.
3. Dampak terhadap Sektor Perbankan dan Keuangan
Adanya kekhawatiran bahwa penggabungan BUMN di sektor keuangan dalam Danantara dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam pasar modal.
Kesiapan regulasi dalam memastikan Danantara tetap beroperasi dalam koridor tata kelola yang baik.
Perbandingan dengan Model Internasional
Beberapa negara telah menerapkan konsep super holding dengan hasil yang beragam:
Temasek (Singapura): Fokus pada investasi strategis dan dikelola secara profesional tanpa intervensi pemerintah secara langsung.
Hasanah (Malaysia): Berperan dalam pengelolaan aset nasional tetapi tetap menghadapi tantangan dalam transparansi dan akuntabilitas.
Indonesia perlu memastikan bahwa pembentukan Danantara lebih mengarah ke model yang sukses seperti Temasek, bukan sekadar menjadi alat politik.
Danantara memiliki potensi untuk menjadi solusi dalam meningkatkan efisiensi BUMN, tetapi keberhasilannya bergantung pada tata kelola yang baik dan kebijakan yang transparan. Jika tidak dikelola dengan prinsip profesionalisme dan independensi, risiko yang ditimbulkan dapat lebih besar dibandingkan manfaat yang dijanjikan. Oleh karena itu, pengawasan yang ketat dari berbagai pemangku kepentingan sangat diperlukan untuk memastikan Danantara dapat benar-benar menjadi instrumen ekonomi yang sehat bagi Indonesia.
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #