JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mempersilakan para pemudik asal Jakarta membawa serta sanak keluarga dan handai taulan ke Jakarta. Ahok bahkan tak segan akan memberikan kartu tanda penduduk (KTP) bagi para pendatang tersebut asal memiliki pekerjaan tetap.
"Asal dia ada kerjaan. Misalnya dia jualan bakso sudah dapat keuntungan Rp 15-30 juta, kenapa enggak kasih KTP? Itu potensi pajak," ujarnya di Jakarta, Selasa (14/7/2015).
Ahok menjelaskan, Jakarta adalah kota yang terbuka bagi siapa saja. Maka dari itu, ia mengijinkan para pendatang yang menumpang para pemudik ini memadati Jakarta.
"Kalau saya pesannya beda, bawa saja yang banyak ke Jakarta enggak apa-apa. Asal ada kerjaan," ujarnya.
Namun langkah Ahok yang membuka katup Jakarta agar dibanjiri pendatang dan berjanji akan memberikan KTP secara cuma-cuma ini dianggap beberapa kalangan sebagai kepentingan politis belaka. Mengingat, ada gerakan relawan yang menginginkan Ahok untuk maju bersaing menjadi Jakarta 1 pada pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang. Hal ini ditampik Ahok.
"Enggak ada hubungan, karena pilkada itu harus e-KTP. Jadi itu harus e-KTP dan yang keluarkan Kemendagri,” katanya.
Meski Ahok mengizinkan pendatang diberi KTP Jakarta, namun ada beberapa syarat yang menurutnya harus dipenuhi.
"Kalau dia sudah tinggal 10-15 tahun tidak bisa pulang kampung, dia cukup cari saksi 2 tetangganya yang menyatakan itu,” pungkasnya. (mnx)