JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa saat ini tidak hanya Indonesia yang mengalami dampak dari menguatnya dolar di angka Rp14.008/USD.

MenurutBambang, hampir di seluruh dunia juga mengalami hal yang sama seperti Indonesia. Untuk itu, pemerintah dalam hal ini akan terus bekerja keras menahan laju anjloknya rupiah.

"Kita tahu hari ini market sangat buruk di seluruh dunia, tidak hanya Indonesia," kata Bambang usai bertemu dengan Ketua DPR di gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Senin (24/8/2015).

Kendati demikian, Bambang mengaku kalau ke depan pemerintah masih kuat menahan gempuran dampak ekonomi global. Hal ini sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo yang harus menguatkan di APBN dan APBD.

"Tentunya seperti yang disampaikan Presiden di Istana Bogor, untuk bisa menahan kondisi ekonomi yang lagi berat ini adalah government standing, tidak lain adalah APBN dan APBD," ujarnya.

Oleh karenanya pertemuan dengan Ketua DPR Setya Novanto diharapkan bisa membawa angin segar bagi perekonomian di Indonesia, dengan melakukan penguatan APBN 2016.

"Kita fokuskan pada penguatan struktur APBN-nya, baik asumsi atau struktur belanja yang kita harapkan nanti bisa jadi jalan keluar dari tren pelambatan pertumbuhan yang sampe hari ini masih terjadi. Kira-kira garis besarnya itu," ungkapnya. (iy)