Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Jumat, 11 Sep 2015 - 19:21:36 WIB
Bagikan Berita ini :

Ternyata, Tempat Prostitusi Masih Mewabah di Ibu Kota

26063639000_1431324562-ilustrasi-prostitusi-1-150511.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Prostitusi tampaknya masih menjadi permasalahan yang membelit Ibu Kota Jakarta. Betapa tidak, hingga hari ini prostitusi begitu mudahnya dijumpai di beberapa wilayah DKI.

Masih segar diingatkan publik, betapa larisnya praktik prostitusi online hingga model menerima tamu di kos-kosan menjadi tempat esek-esek yang banyak diburu.

Permasalahan tersebut tentu tak bisa dipandang sebelah mata, keberadaannya kian meresahkan masyarakat dan menjadi pekerjaan serius yang perlu dicari jalan keluarnya oleh pemerintah, khususnya Pemprov DKI.

Eksistensi tempat prostitusi tak bisa dilepaskan dengan keberadaan para pekerja seks komersial (PSK) yang berkeliaran di beberapa wilayah di DKI. Ditambah lagi, kebutuhan para hidung belang juga masih cukup tinggi demi memenuhi nafsu bejatnya.

Di Jakarta Timur misalnya, pantauan TeropongSenayan di lapangan, salah satu titik para PSK menjajakan diri itu berada di Jalan Raya Bekasi, Jakarta Timur, tepatnya di bawah fly over Jatinegara hingga depan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang.

Setiap malam, puluhan PSK menjajakan dirinya di tempat terbuka seperti di atas trotoar. Di antara mereka ada juga yang bersembunyi di balik tembok-tembok pagar pembatas rel kereta api sembari menunggu para pelanggannya datang.

Biasanya, mereka mulai menjajakan diri pada pukul 20.00 WIB. Rentang usia mereka juga variatif, ada yang remaja dan ada juga perempuan setengah baya.

Mangkal Siang Hari

Bahkan, keberadaan PSK itu juga bisa dijumpai pada siang hari. Namun, itu hanya berlaku bagi para pelanggan yang sudah sama-sama kenal. Sehingga pelanggan baru bisa dipastikan tak akan dilayani.

"Kalau orang yang enggak biasa lewat atau orang yang bukan pelanggan enggak akan tahu, enggak akan mengenali PSK itu," kata Rizky Anindito (31), warga yang biasa mangkal di lokasi, saat berbincang dengan TeropongSenayan, Kamis (7/9/2015).

Menurut Rizky, PSK yang biasa menjajakan diri pada siang hari tidak secara blak-blakan menawarkan diri kepada calon pelanggan. Mereka punya trik dan kode tersendiri.

"Mereka (PSK) itu enggak menawarkan diri secara blak-blakan. Mereka hanya nunggu di pinggir jalan layaknya orang nunggu angkot. Nanti para pelanggannya yang nyamperin dia," katanya.

Hal itu dilakukan, untuk mengelabuhi petugas (Satpol PP) yang setiap saat juga mengintai mereka.

Anehnya, kata Rizky, petugas Satpol PP terkesan sengaja membiarkan di saat para PSK beraksi pada malam hari.

Seakan memberi bocoran, Rizky juga menyebut, PSK di lokasi tersebut juga memiliki tempat khusus saat kencan dengan para pelanggannya. Tak jauh dari tempat itu, tersedia wisma yang biasa dijadikan tempat mesum tak jauh dari stasiun Jatinegaraa.

"Sekali main, mereka (PSK) tarifnya Rp250 ribu. Itu sudah termasuk kamar. Di belakang stasiun Jatinegara itu ada wisma, sewanya Rp100 ribu. Tempat itu juga tidak pernah disentuh sama petugas," ujarnya

Diakui Rizky, tentu keberadaan mereka membuat resah warga sekitar. Warga takut anak-anak mereka terpengaruh dengan lingkungan sekitar. Tetapi warga juga tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya, praktik prostitusi itu sudah berlangsung puluhan tahun.

"Kami sebenarnya resah, punya anak, takut pada terpengaruh. Kami minta keseriusan pemerintah untuk menertibkan, jangan setengah-setengah. Masa sampe sekarang masih aja ada," kata Rizky. (iy)

tag: #jakarta  #prostitusi  #psk  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...