JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Parahyangan, Bandung, Asep Warlan Yusuf mengatakan bahwa DPR harus kerja cepat untuk memanggil Menteri BUMN Rini Soemarno terkait penandatanganan pinjaman Rp 43,28 triliun dari China.
Pasalnya, sampai saat ini Rini belum sama sekali memberikan pernyataan soal relevansi meminjam dana triliunan untuk menyuntikkan ketiga Bank BUMN yakni BRI, BNI, dan Mandiri.
"Apakah suntikan dana itu untuk membuat fresh laju ekonomi kita atau justru membebani BUMN kita. Makanya DPR harus segera panggil Rini dan petinggi ketiga Bank tersebut, untuk menanyakan langsung apa urgensinya," kata Asep kepada TeropongSenayan, Jakarta, Selasa (22/9/2015).
Jangan sampai, ujar Asep, tindakan yang dilakukan Rini bisa berujung seperti Indosat. Oleh karenanya, perlu ada suatu analisis yang kuat perihal peminjaman tersebut, apakah sudah tepat atau tidak.
"Jangan seperti keledai yang masuk jatuh ke lubang yang sama. Ini kan membuat rakyat tidak tenang juga, kalau pinjaman itu memang membuat kondisi ekonomi kita buruk, maka hentikan," ungkapnya. (iy)