Jakarta
Oleh Emka Abdullah pada hari Selasa, 22 Sep 2015 - 22:05:18 WIB
Bagikan Berita ini :

Ulama Betawi Minta Parpol Kompak Usung Adhyaksa Jadi Cagub DKI 

22images.jpg
Adhyaksa Dault (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ulama Betawi KH Fahrurozi Ishaq menyambut gembira kesiapan mantan Menpora Adhyaksa Dault untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta.

Dengan demikian, ulama yang pernah mengklaim sebagai 'gubernur DKI tandingan' ini yakin laju Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk memimpin kembali Jakarta bisa dibendung.

"Alhamdulillah saudara Adhyaksa akhirnya mau maju jadi calon gubernur. Insya Allah dia bisa ngalahin Ahok," ujar Fahrurozi kepada TeropongSenayan, Selasa (22/9/2015).

Fahrurozi yang mengaku sebagai murid dari ayah Adhyaksa (almarhum HM Dault) mengaku tahu benar tentang jati diri Adhyaksa. Menurutnya, mantan ketua umum DPP KNPI itu pantas memimpin Jakarta.

"Saya tahu persis saudara Adhyaksa itu punya kredibilitas, integritas, dan aksebilitas. Dan yang penting lagi dia itu orangnya tegas tapi santun," paparnya.

Ketua umum Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) ini mengimbau partai-partai politik untuk bersatu mengusung Adhyaksa.

"Saya berharap partai-partai politik kompak. Tapi saya minta jangan ada partai yang minta dibayar mahal kepada Adhyaksa," pungkasnya.(yn)

tag: #adhyaksa  #cagub dki  #pilkada dki  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Aksi Mahasiswa: Akumulasi Kekecewaan dan Momentum Pergerakan

Oleh Ida N. Kusdianti
pada hari Kamis, 20 Feb 2025
Gelombang aksi mahasiswa yang kembali mencuat ke permukaan merupakan refleksi dari akumulasi kekecewaan terhadap kondisi politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan di Indonesia. Jargon "Kampus ...
Jakarta

PENUMPANG GELAP REFORMASI

“Aku berkaca di bening air kolam Kulihat wajahku berubah jadi wajah bunglon Dengan lidah yang selalu menjulur dan menjilat-jilat.” (Isti Nugroho, Monolog Penumpang Gelap ...