JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Tragedi jatuhnya alat berat crane yang sedang mengerjakan proyek normalisasi sungai Ciliwung di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Kamis (1/10/2015) memakan satu orang korban dengan luka serius dibagian leher.
Sontak, hal itu membuat warga sekitar murka. Tak kurang dari 100 warga menyerbu pengemudi yang mengoperasikan crane. Termasuk para pekerja lainnya juga menjadi sasaran amuk massa.
"Iya, kemarin warga langsung marah. Mereka sempat menyerbu sopir crane dan pekerja lain. Ada juga yang membawa pedang, parang, dan pentungan. Tapi langsung diamankan polisi," kata Romdoni (17), salah seorang warga yang menjadi saksi mata di lokasi kejadian di Jalan Gang Anwar II, Kelurahan Kampung Pulo, Jakarta, Jumat (2/10/2015).
Kepada TeropongSenayan, Romdoni mengisahkan, pengemudi yang mengoperasikan Crane dan pekerja proyek normalisasi kali Ciliwung tersebut lari tunggang-langgang karena massa melemparinya dengan batu.
"Pas kejadian warga marah-marah. Pekerjanya langsung kabur. Untung polisi datang, kita yang berusaha melerai juga," kata Romdoni yang rumahnya berada di dekat lokasi alat berat.
Rekan Romdoni, Faris, juga menyebut, waktu kejadian, ratusan massa yang tak terima dengan jatuhnya crane langsung berteriak-teriak. Sebagian diantara mereka langsung melompat ke sungai, ada juga yang memaksakan diri berenang untuk menyerang ke lokasi crane yang jatuh.
"Kemarin sopirnya juga sempat dilempari batu, tapi tidak kena, karena dia langsung lari." katanya. (mnx)