WASHINGTON DC (TEROPONGSENAYAN) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan kamar dagang Amerika Serikat (US Chamber of Commerce) di Washington DC, Senin (26/10/2015) malam waktu setempat.
Hal itu dibenarkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani.
"Ada, kan yang hadir semua diundang oleh US Chamber of Commerce sebagian yang sudah dan akan melakukan investasi di Indonesia," kata dia usai acara itu.
Franky mengatakan, posisi Indonesia dalam hal ini diundang US Chamber of Commerce. "Tidak ada pembicaraan khusus dengan mereka," tegasnya.
Ia menambahkan, sampai saat ini memang 90 persen investasi AS di Indonesia masih pada sektor pertambangan dan hanya 10 persen pada sektor industri dan perkebunan.
Oleh karena itu, menurut dia, wajar jika Freeport turut serta dalam acara itu.
Franky berjanji, pada masa mendatang pemerintah justru akan berupaya mendorong investasi yang lebih besar pada sektor energi, termasuk manufaktur.
"Kita juga akan dorong investasi dari AS yang lebih besar di sektor industri kreatif termasuk pengembangan perfilman yang selama ini masih tertutup untuk asing," katanya.
Ia mencatat pertumbuhan investasi AS di Indonesia 23 persen per tahun dengan kontribusi 6 persen dari total investasi asing langsung (FDI), sedangkan total investasi AS dalam lima setengah tahun terakhir adalah 8 miliar dolar AS atau terbesar ketiga setelah Singapura dan Jepang.(yn/ant)