JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Lembaga DPD RI dimata masyarakat memang belum sepopuler DPR RI. Karena itu, wajar sebagian masyarakat belum mengetahui bagaimana kinerja seorang anggota DPD RI.
Namun begitu DPD harus tetap terus mensosialisasikan diri agar publik bisa memahami dan mengerti keberadaan lembaga ini ke depan. "Sebagai anggota DPD RI yang tugasnya menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat, saya akan gunakan amanah ini untuk bisa berbuat lebih nyata lagi kepada masyarakat," kata Senator asal DKI Jakarta, Abdul Azis Khafia kepada TeropongSenayan di gedung DPD, beberapa hari lalu
Dengan penampilan yang sederhana, Abdul Azis menyebut prinsip sebagai seorang anggota DPD adalah "Khoirukum An Fauhum Linnas" yang artinya sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat manusia lainnya".
Setelah malang melintang dan aktif pada berbagai organisasi masyarakat serta aktif sebagai dosen dirinya ingin bermanfaat untuk umat melalui perjuangan yang ikhlas mengabdi untuk masyarakat.
"Dengan mendekatkan diri kepada masyarakat, saya yakin kesepahaman antara anggota DPD RI dan masyarakat akan menjadi sinergi yang baik," tutur Pria kelahiran Jakarta, 23 November 1975
Abdul Azis mengakui kinerja DPD saat ini banyak kendala terkait kewenangannya yang masih terbatas. Namun dibalik itu semua, dirinya tertantang untuk memberikan hasil kerja yang terbaik untuk masyarakat.
"Kendala terbesar menjadi anggota DPD adalah kewenangannya yang masih terbatas, ditengah harapan masyarakat terhadap saya. Tapi hal itu tidak mengendurkan semangat saya untuk menjalankan amanah dari rakyat," ujarnya.
Pria bergelar Doktor Ilmu Pemerintahan Universitas Padjajaran (Unpad), Jawa Barat ini mengaku sudah menyiapkan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya dengan melibatkan langsung masyarakat dalam kinerja DPD khususnya di DKI Jakarta.
Pria yang hobi wisata kuliner dan travelling ini juga mengaku sering kali turun langsung ke lapangan khususnya di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan untuk melihat langsung kondisi disana.
"Dari ibu-ibu pengajian sampai bapak-bapaknya curhat di forum diskusi atau arisan warga tentang permasalahan di sana. Dibalik itu semua, saya senang karena bisa menjalankan amanah. Bahkan kadang saya sering di undang dalam kondangan oleh warga, dan disuruh nyanyi," pungkasnya sambil tertawa. (ec)