JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kawasan Kalijodo tidak lama lagi akan diratakan oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Bahkan, Ahok sudah meminta bantuan tangan besi TNI/Polri untuk memberangus warga yang tetap bertahan.
Pasalnya, meskipun Pemprov DKI telah melayangkan surat peringatan (SP) 1, namun mayoritas warga di kawasan tersebut 'kekeuh' bertahan sebelum Ahok bersedia memberikan ganti rugi atas hak-hak mereka.
Wakil Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Rifky Eki Pitung menyayangkan cara-cara brutal yang kembali akan dilakukan Ahok.
Menurutnya, upaya penyingkiran paksa terhadap warga Kalijodo dengan cara-cara kekerasan, menambah catatan buruk Ahok dalam memperlakukan warga DKI Jakarta.
"Rencana penggusuran paksa di Kalijodo, mengingatkan kita dengan Kampung Pulo yang menggunakan tangan besi TNI dan Polri," kata Eky Pitung kepada TeropongSenayan, di Jakarta, Senin (22/2/2016).
Eky menilai, cara-cara kekerasan yang kerap diperagakan Ahok selama memimpin Jakarta menggambarkan bahwa Ahok mau membunuh bangsa sendiri. Pasalnya, menurutnya, masyarakat Jakarta selalu diperlakukan dengan tidak manusiawi.
"Segenting apa sih (penggusuran)? Terlalu pentingkah untuk Pemda kalo Kalijodo digusur, dollar akan turun? Atau Tiba-tiba Jakarta tidak akan banjir lagi karena sekarang musim hujan ? Kok tidak manusiawi banget, masyarakat diperlakukan seperti itu. Tanpa dialog tanpa kompromi-kompromi yang elegan," ujar Eky Pitung.
Selain itu, ketua bidang Antar Lembaga Bamus Betawi ini mengingatkan, agar mantan bupati Belitung Timur itu memperhatikan masyarakat terdampak penggusuran. Pasalnya, kata dia, sebagian warga DKI di Kalijodo telah kehilangan tempat tinggal dan juga lapangan pekerjaan yang selama ini mereka andalka.
"Yang lebih kasihan lagi, trauma anak-anak yang mendadak diusir. Mereka dipaksa melihat tempat tinggalnya akan digusur oleh tentara dan Polisi. Ini harus menjadi perhatian buat Ahok," tegas Eky Pitung.
Lebih jauh, Eky Pitung menjelaskan, sesuai dengan penggalan kalimat pada pembukaan UUD 1945, bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan dari muka bumi ini karena tidak mencerminkan pri kemanusiaan dan pri keadlian.
"Sepertinya, Ahok ini bukan Merah Putih (orang Indonesia). Mestinya Ahok bisa memperlakukan warganya dengan jauh lebih manusiwi. Saya yakin jika ada dialog kedua belah pihak akan selesai dengan baik-baik. Saya yakin itu," bebernya.
"Ingat, semua aksi kekerasan itu bertentangan dengan dasar Negara Pancasila. Misalnya, sila ke-2 menyebutkan 'Kemanusiaan yang Adil dan Beradab', sila ke-4, 'musyawarah dan mufakat'. Dan sila ke-5 'Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia'. Ahok kayaknya harus belajar lagi filosofi yang terkandung dalam Pancasila. Karena, kalau bicara aturan, saya yakin 100 persen Ahok juga melanggar," kata Eky Pitung menambahkan.(yn)