Opini
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Selasa, 25 Nov 2014 - 10:31:22 WIB
Bagikan Berita ini :
Terlalu Mahal

Fitra : BNPB Terindikasi Korupsi Rp9,8 Miliar

71uchok sharky_07.JPG
Uchok Sky Khadafi, Fitra (Sumber foto : Eko S Hilman)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berpotensi melakukan korupsi pengadaan sarana dan prasarana, sekitar Rp9,8 miliar.
Dugaan korupsi itu terutama pada pembelian mobil double gardan (4 WD) merek Mitsubishi untuk 32 kabupaten/kota rawan bencana tsunami.
"Berdasarkan HPS (Harga Prakiraan Sendiri) total pembelian itu mencapai Rp19,1 miliar untuk 32 unit mobil. Dalam hal ini satu unit mobi dihargai sekitar Rp597 juta. Ini terlalu mahal," kata Koordinator Advokasi dan Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi kepada TeropongSenayan di Jakarta, Selasa, (25/11/2014)

Pengamat anggaran publik ini menjelaskan harga satu unit mobil merek Mitsubishi Strada Triton Double Cabin, hanya sekitar Rp288 juta. Artinya, ada selisih sekitar Rp309 juta/unit. Dengan pembelian sebanyak 32unit mobil, maka berarti ada dugaan mark up sebesar Rp9,8 miliar. "Kenapa menyebutkan merek mobil Mitsubishi Strada Triton double cabin, karena spesifikasi teknis mobil yang diinginkan sudah diarahkan ke merek Mitsubishi," ujar pegiat anti korupsi ini.

Selain pembelian mobil Mitsubishi, kata Uchok lagi, dugaan korupsi juga terjadi pada pengadaan sarana dan prasarana sistem pemberitahuan/ peringatan bergerak (Mobil Publik Announcement) untuk 17 kabupaten rawan tsunami. "Dari HPS yang ada mencapai sekitar Rp18,1 miliar untuk pembelian 17 unit mobil. Artinya, satu sistem sirene bergerak mencapai Rp1.065.609.179. "Dalam hitung-hitungan kasar, ada dugaan mark up sampai Rp300 juta. Jadi, total dugaan potensi kerugian negara total sebesar Rp,5.1 milyar,"imbuh Uchok.(ec)



Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #Fitra  #LSM  #Anggaran  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah perlu Jalan Tengah

Oleh Ajib Hamdani (Analis Kebijakan Ekonomi Apindo)
pada hari Rabu, 22 Jan 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Memasuki Bulan Januari  2025, kondisi ekonomi nasional dihadapkan dengan tantangan berupa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Pergerakan nilai tukar hampir ...
Opini

Debt Switch Surat Utang Negara Melanggar Undang-Undang, Diancam Pidana Penjara 20 Tahun

Sepuluh tahun terakhir, kondisi keuangan negara semakin tidak sehat. Utang pemerintah membengkak dari Rp2.600 triliun (2014) menjadi Rp8.700 triliun lebih pada akhir 2024.  Yang lebih ...