JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Edy Prabowo mengatakan bahwa banyak pembahasan anggaran di RAPBN 2016, khusus di Komisi IV yang belum jelas.
"Anggaran enggak jelas, kenapa misalnya, beberapa mitra kementerian Komisi IV ini banyak yang dipotong. KKP misalnya 3,5 triliun kenapa dipotong anggaran KKP. Yang jelas program untuk kepentingan masyarakat nelayan 2 triliun dipotong. Pertanian dikurangi 1,3 triliun. Kehutanan yang anggarannya sudah berkurang dipotong lagi 107 milyar. Ini langkah apa?" kata dia di Kompleks Parlemen Jakarta, Senin (25/10/2015).
Saat ditanya apa sikap Fraksi Gerindra terkait RAPBN 2016, Edy menegaskan bahwa fraksinya tergantung dari keseriusan pemerintah apakah akan mementingkan kepentingan rakyat atau tidak.
"Kita lihat. Kalau basis anggaran enggak memihak rakyat kita akan tolak. Sikap kita begitu, kalau anggaran tidak sesuai, arahnya enggak jelas, apalagi kepastian pemerintah enggak ada jaminan, sebenarnya sekarang berapa uang yang masuk. Penerimaan pajaknya berapa. Capaian sesuai target apa enggak, angka kemiskinan berkurang tidak.Target enggak tercapai anggaran disetujuin, itu kan aneh," tegas dia.
Selain itu, Edy juga mengaku tidak mengetahui alasan pemerintah memasukan RUU Tax Amnesty yang menjadi tarik ulur pembahasan RAPBN 2016.
Namun yang jelas kata dia, Komisi IV hanya mempertanyakan anggaran di Komisi IV.
"Enggak tahu juga. Tapi kami Komisi IV kirim surat.Kami menanyakan langsung ke Banggar kenapa ini ditunda. Tapi, kami kirim surat lagi bahwa kami minta jaminan ke pimpina Banggar enggak ada pengurangan satu sen pun di komisi kami terutama kehutanan. Tapi enggakdijawab. Makanya kita mungkin ada Raker lagi. Makanya mau kita tanya lagi ke kapoksi soal anggaran,"jelasnya. (iy)